Berburu Gulai Kakap Merah di Pantai Tambakrejo

Rasyiqi
By Rasyiqi
3 Min Read
Pantai Tambakrejo (Foto: Hery Santoso)
Pantai Tambakrejo (Foto: Hery Santoso)

Wisata Minggu :

jurnalfaktual.id, – HARI masih terlalu pagi ketika rombongan kami tiba di wisata Pantai Tambakrejo Blitar. Sayangnya belum ada lapak angkringan yang buka, kecuali kerumunan emak-emak yang menatap ke laut lepas sembari menenteng timba atau ember.


“Ada apa, Bu kok pada berkerumun di pantai ?” tanya penulis keheranan.


“Menunggu ikan, Pak,” jawab mereka yang membuat saya termangu-mangu. Jangan-jangan kakap merah yang saya harapkan akan datang juga bersama perahu nelayan yang akan menepi. Di batas cakrawala tampak puluhan layar berwarna-warni. Itu perahu nelayan yang akan memasuki Teluk Tambakrejo.

Benar dugaanku. Begitu satu-dua perahu nelayan naik, serta-merta ibu-ibu berhamburan menyerbu. Luar biasa mereka berebut lebih dulu untuk mewadahi berbagai jenis ikan. Di antara yang aku lihat ada kakap merah, tuna, tengiri, cucut, layang, cumi-cumi dan masih banyak lagi lainnya.

Suasana pantai terindah di kawasan selatan Blitar itu pun kian marak. Lapak-lapak dan angkringan sudah pada dibuka. Wanginya aroma ikan bakar menyeruak ke udara bebas. Semakin siang Pantai Tambakrejo kian marak dan bergairah. Puluhan mobil wisatawan berdatangan, dan terus menyerbu teluk landai itu.

Gulai Kakap Merah

“Ini gulai kakap merah, Pak. Yang itu gukai kakap putih. Sebelum digulai dipanggang agar sedep bingit, rasanya. Hehehe…”
“Lalu apa bedanya kakap merah dan kakap putih ?” tanyaku. Istri nelayan itu menjelaskan, kalau kakap merah itu cenderung berhabitat di laut dalam, sementara kakap putih di air payau misalnya di muara.

Gulai Kakap Merah di Pantai Tambakrejo

Secara etnik ada yang mentebutnya ikan bengbengan (Madura), bader bang, (Jawa), dan umumnya menyebut kakap merah.
“Ikan ini besarnya bisa sedaun pintu, Pak !” tutur Askan (41) yang asyik memanggang ikan di warungnya.

“Harga sekilonya Rp 70.000,- Pak, tapi kalau lebih 5 kilo belinya 65 ribu saja,” ucap Mirna (30) penjual ikan segar di pasar pelelangan ikan.

Memang luar biasa rasanya gulai kakap merah. Dagingnya lembut, kesat, dan gurih. Wajar kalau ada kisah, dulu ketika Presiden Soeharto mengadakan jamuan kenegaraan delegasi GNB salah satu menu yang favorit yang disukai tamu adalah gulai kakap merah. Kandungan gizinya pun sangat lengkap, termasuk kaya Omega-3.

“Bapak senang kakap merah karena apanya ?” kata Aksan si pembakar ikan.
“Karena dagingnya lembut dan kesat. ” kata saya.
“Kalau saya bukan Pak.”
“Lalu ?”
“Karena bibirnya merah delima, hahaa !” ujarnya ngakak, mengakhiri kunjungan kami.

Laporan: Herry Santoso / Jurnalfaktual.id

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article