jfid – Sebuah seruan untuk memboikot produk-produk Israel kembali beredar di media sosial.
Seruan ini didasarkan pada anggapan bahwa kode batang atau barcode yang berawalan 729 menunjukkan produk asal Israel.
Bahkan, ada yang mengklaim bahwa Israel sengaja mengubah kode batangnya menjadi 871 untuk mengelabui konsumen.
Namun, apakah klaim-klaim ini benar? Ataukah ini hanya hoaks lama yang kembali mencuat? Simak penelusuran fakta berikut.
Barcode bukan penanda negara asal
Kode batang yang tertera pada produk-produk dagang merupakan standar global yang disepakati oleh industri dagang sejak tahun 1973.
Standar ini dikelola oleh sebuah organisasi non-profit bernama GS1, yang beranggotakan lebih dari 100 organisasi nasional.
GS1 memberikan kode unik kepada setiap anggotanya, yang kemudian digunakan untuk membuat kode batang produk. Kode ini tidak menunjukkan negara asal produk, melainkan negara asal anggota GS1 yang membuat kode batang tersebut.
Misalnya, kode 729 memang diberikan kepada GS1 Israel, tetapi bukan berarti semua produk dengan kode 729 berasal dari Israel. Produk tersebut bisa saja dibuat di negara lain, tetapi menggunakan kode batang yang dibuat oleh anggota GS1 Israel.
Begitu pula dengan kode 871, yang diberikan kepada GS1 Belanda. Produk dengan kode 871 tidak selalu berasal dari Belanda, tetapi bisa juga dari negara lain yang menggunakan kode batang dari anggota GS1 Belanda.
Hoaks lama yang kembali muncul
Narasi tentang barcode Israel sebagai penanda produk yang harus diboykot sudah beredar sejak lama, setidaknya sejak tahun 2014. Narasi ini muncul kembali setiap kali ada konflik atau isu terkait Israel dan Palestina.
Salah satu contohnya adalah unggahan akun Facebook pada 1 November 2023, yang menginformasikan bahwa Israel mengubah kode batangnya dari 729 menjadi 871 untuk menghindari boikot. Unggahan ini mendapat ribuan reaksi dan dibagikan ratusan kali.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi ini tidak benar atau hoaks. Tidak ada bukti bahwa Israel sengaja mengubah kode batangnya untuk mengelak dari boikot. Kode 871 sudah ada sejak lama dan bukan milik Israel, melainkan Belanda.
Cara mengetahui produk asal Israel
Jika ingin mengetahui produk asal Israel, barcode bukanlah cara yang tepat. Sebagai gantinya, konsumen bisa melihat label atau keterangan produk yang biasanya tertera di bagian belakang atau bawah kemasan.
Label produk harus mencantumkan nama dan alamat produsen, serta negara asal produk. Jika produk tersebut berasal dari Israel, maka labelnya akan menyebutkan “Made in Israel” atau “Product of Israel”.
Selain itu, konsumen juga bisa mencari informasi lebih lanjut tentang produk tersebut di internet, misalnya dengan mengetikkan nama atau merek produk di mesin pencari. Dengan begitu, konsumen bisa mendapatkan informasi yang lebih akurat dan terpercaya.