jfid – Meskipun terpisah jauh di dua belahan dunia yang berbeda, keluarga Rothschild dan keluarga Prabowo menonjol dengan pengaruh yang substansial di ranah masing-masing.
Wangsa Rothschild, sebuah dinasti bankir Yahudi-Jerman yang berakar pada akhir abad ke-18 di Eropa, membangun jaringan institusi keuangan di Prancis, Inggris, Italia, Jerman, dan Austria.
Kendati menghadapi berbagai perubahan dan peristiwa selama lebih dari 200 tahun, dinasti keluarga Rothschild tetap kokoh dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai US$ 350 miliar atau setara Rp 5.035 triliun.
Nama keluarga Rothschild sendiri terselip dalam berbagai kontroversi, terutama terkait dengan serangkaian peristiwa Israel-Palestina selama puluhan tahun.
Salah satu anggota keluarga, Walter Rothschild, terlibat dalam Deklarasi Balfour yang mendukung pembentukan ‘rumah nasional’ Yahudi di Palestina. Dalam konteks ini, keluarga Rothschild tetap menjadi figur yang memengaruhi perjalanan sejarah.
Di sisi lain, di Indonesia, keluarga Prabowo juga memiliki dampak yang mencolok. Hashim Djojohadikusumo, saudara Prabowo Subianto, merupakan seorang pengusaha sukses yang menjalin hubungan bisnis dengan keluarga Rothschild.
Hashim pernah memiliki keterlibatan dengan Nathaniel Rothschild, atau lebih dikenal sebagai “Nat”. Pertemuan pertama mereka tercatat di restoran Belvederre di Holland Park, London, pada September 2012, dan sejak 2013, Hashim telah menjual sahamnya kepada Rothschild, mengakhiri secara resmi keterlibatannya dalam hubungan bisnis dengan keluarga tersebut.
Dengan kedua keluarga ini, meskipun beroperasi di latar belakang geografis yang berbeda, tergambarlah gambaran tentang bagaimana kekuatan dan pengaruh mampu membentuk dinamika global di bidang perbankan, politik, dan bisnis.
Hubungan dan koneksi antarindividu dari dua dunia yang terpisah ini menggambarkan kompleksitas cara di mana pengaruh keluarga dapat memainkan peran penting dalam membentuk arah sejarah.
