Ad image

Apakah Satelit Starlink Elon Musk Bisa Bertahan Melawan Badai Matahari?

ZAJ By ZAJ - Content Creator, SEO Expert, Data Analyst, Writer
3 Min Read
BTS Akan Terdistrupsi jika Starlink masuk Indonesia?
BTS Akan Terdistrupsi jika Starlink masuk Indonesia?
- Advertisement -

jfid – Dalam dunia yang semakin terkoneksi, internet menjadi kebutuhan pokok bagi banyak orang.

Elon Musk, CEO SpaceX, melihat ini sebagai peluang dan meluncurkan Starlink, sebuah konstelasi satelit internet yang berada di jalur orbit rendah bumi atau Low Earth Orbit (LEO).

Namun, apa yang terjadi ketika alam semesta memutuskan untuk bermain-main dengan teknologi canggih ini? Mari kita telusuri.

Badai Matahari: Fenomena Alam yang Mengguncang Teknologi

Badai matahari, atau badai geomagnetik, adalah fenomena alam yang disebabkan oleh aktivitas matahari.

Badai ini terjadi ketika matahari memuntahkan partikel angin matahari yang akhirnya menabrak Bumi.

Badai matahari ekstrem yang berlangsung sejak Jumat (10/5/2024) dilaporkan memunculkan pemandangan langka aurora hingga masalah sinyal kecil.

Pada Sabtu, 11 Mei 2024, Starlink yang merupakan cabang satelit SpaceX milik Elon Musk, mengumumkan tentang adanya layanan yang terdegradasi akibat badai geomagnetik terbesar akibat aktivitas matahari dalam dua dekade yang melanda bumi.

Starlink memiliki sekitar 60% dari sekitar 7.500 satelit yang mengorbit Bumi dan mendominasi internet satelit.

Elon Musk mengungkapkan bahwa satelit Starlink berada di bawah tekanan besar karena badai geomagnetik, tetapi sejauh ini mereka dapat bertahan.

Badai ini adalah yang terbesar sejak Oktober 2003 dan kemungkinan akan terus berlanjut selama akhir pekan.

Hal ini juga berdampak pada risiko yang ditimbulkan terhadap sistem navigasi, jaringan listrik, navigasi satelit, dan layanan lainnya.

Starlink mengirim dan menerima paket data internet dari bumi ke satelit penerima dengan gelombang radio.

Perangkat di bumi menggunakan dish (parabola) dan terhubung ke satelit Starlink yang ada di angkasa. Dish mengikuti dan bergerak secara otomatis seiring pergerakan satelit yang mengorbit.

Ribuan satelit Starlink di orbit rendah Bumi menggunakan tautan laser antar-satelit untuk meneruskan data satu sama lain di ruang angkasa dengan kecepatan cahaya, sehingga jaringan tersebut menawarkan jangkauan internet di seluruh dunia.

Kesimpulan

Badai matahari adalah fenomena alam yang dapat berdampak signifikan pada teknologi modern, termasuk satelit internet Starlink milik Elon Musk.

Meskipun badai ini dapat menyebabkan gangguan layanan, Starlink telah menunjukkan ketahanannya dalam menghadapi tantangan ini.

Namun, peristiwa ini mengingatkan kita bahwa meski teknologi kita semakin canggih, kita masih sangat tergantung pada kekuatan alam semesta.

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article