Anies Baswedan Ditinggal Partai Buruh, Dituding Khianati Demokrat dan Obok-obok Buruh

ZAJ By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
3 Min Read

jfid – Jakarta – Nama Anies Baswedan dipastikan tidak akan mendapat dukungan dari Partai Buruh dalam Pilpres 2024. Partai yang didirikan oleh para aktivis buruh ini telah mengeliminasi nama Gubernur DKI Jakarta itu dari bursa calon presiden yang akan mereka usung.

Keputusan ini diambil setelah rapat presidium Partai Buruh pada 11 September 2023.

Ada dua alasan utama yang mendasari pencoretan nama Anies Baswedan oleh Partai Buruh. Pertama, Anies dianggap tidak amanah dan berkhianat kepada Partai Demokrat, yang merupakan salah satu partai pendukungnya saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2017.

Anies diduga ikut berperan dalam upaya kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) oleh Moeldoko, yang merupakan Kepala Staf Presiden Joko Widodo.

Ad image

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, sikap Anies Baswedan tersebut menunjukkan bahwa ia tidak memiliki integritas dan loyalitas politik.

“Kawan-kawan buruh berpendapat, belum jadi presiden saja sudah tidak amanah. Kawan seiring dan sejalan sudah tusuk dari belakang,” kata Said Iqbal dalam konferensi pers di kantornya Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (13/9/2023).

Alasan kedua, Anies Baswedan dinilai tidak peduli dengan nasib buruh dan petani di Indonesia. Hal ini terlihat dari pergerakan salah satu juru bicaranya, Sudirman Said, yang mencoba mengobok-obok Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Serikat Pekerja Nasional (SPN), yang merupakan dua organisasi buruh terbesar di Indonesia dan unsur pendiri Partai Buruh.

Said Iqbal mengecam keras upaya Sudirman Said yang ingin memecah belah kesatuan buruh dan menggiring opini publik agar mendukung Anies Baswedan.

“Sikap Sudirman Said yang mengobok-obok KSPI rupanya berpengaruh negatif di internal KSPI dan FSPMI sebagai salah satu unsur pendiri partai buruh, sehingga tereliminasi, ditarik dukungannya, jadi Anies Baswedan gak mungkin dipilih oleh partai buruh, ngga mungkin,” tegas Said Iqbal.

Dengan dicoretnya nama Anies Baswedan, Partai Buruh kini tinggal memiliki tiga nama calon presiden yang akan mereka pertimbangkan untuk didukung. Ketiga nama tersebut adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anas Urbaningrum.

Partai Buruh akan melakukan survei internal dan konsultasi dengan para tokoh nasional untuk menentukan pilihan akhir mereka.

Sementara itu, Anies Baswedan belum memberikan tanggapan resmi terkait pencoretan namanya oleh Partai Buruh. Juru bicaranya, Sudirman Said, juga belum bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi.

Namun, sebelumnya Sudirman Said pernah menyatakan bahwa Anies Baswedan tidak membutuhkan dukungan dari partai politik untuk maju sebagai capres. Menurutnya, Anies Baswedan memiliki basis massa yang kuat dan loyal di seluruh Indonesia.

Apakah pencoretan nama Anies Baswedan oleh Partai Buruh akan berpengaruh signifikan terhadap elektabilitasnya di Pilpres 2024? Ataukah Anies Baswedan akan tetap menjadi kandidat kuat yang mampu bersaing dengan calon-calon lainnya? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.

Share This Article