jfid – Pada tanggal 6 November 2023, seorang tokoh aktivis Palestina yang sangat terkenal, Ahed Tamimi, ditangkap oleh tentara Israel selama operasi di Tepi Barat yang diduduki.
Penangkapan ini terjadi di kota Nabi Salih dekat Ramallah dan Ahed Tamimi diduga terlibat dalam kegiatan menghasut kekerasan dan aktivitas teroris.
Ahed Tamimi pertama kali mencuri perhatian dunia pada usia 14 tahun ketika dia difilmkan sedang melawan seorang tentara Israel yang mencoba menangkap adik laki-lakinya yang sedang memakai gips.
Adegan tersebut menampilkan keberanian dan keteguhan hati seorang remaja dalam menghadapi situasi sulit, menjadikannya simbol perlawanan Palestina.
Potret besar Ahed Tamimi bahkan dilukis di tembok pemisah Israel di Bethlehem dekat Yerusalem, memperlihatkan dampak besar perbuatannya dalam membangkitkan semangat perlawanan.
Namun, peristiwa penangkapan Ahed Tamimi terjadi dalam konteks yang penuh ketegangan. Sejak dimulainya perang Gaza yang dipicu oleh serangan Hamas pada Israel pada 7 Oktober, pasukan keamanan Israel telah melakukan penangkapan besar-besaran terhadap warga Palestina yang dicurigai memiliki kaitan dengan Hamas atau menghasut kekerasan.
Dalam gelombang penangkapan ini, lebih dari 150 warga Palestina di Tepi Barat telah kehilangan nyawa mereka, sebagian besar akibat tindakan tentara Israel atau pemukim menurut kementerian kesehatan Palestina.
Ahed Tamimi, dalam keberaniannya, telah menjadi simbol perlawanan Palestina yang mencerminkan ketahanan dan keberanian warga Palestina di tengah tekanan dan ketegangan yang terus berlanjut.
Meskipun dirinya berada di balik jeruji besi saat ini, semangat perlawanan yang dia wakili tetap menyala dalam hati banyak orang di seluruh dunia yang mendukung hak-hak Palestina.