9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Salah Satunya Papua Nugini

khosnol By khosnol
3 Min Read
9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Salah Satunya Papua Nugini
Screenshot
- Advertisement -

jfid – Keputusan dunia internasional terkait status Palestina selalu menjadi sorotan utama dalam diplomasi global.

Belum lama ini, pemungutan suara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai status keanggotaan Palestina menjadi perhatian serius bagi komunitas internasional.

Dalam pemungutan suara tersebut, 143 negara menyatakan setuju dengan keanggotaan Palestina di PBB, sementara 25 negara memilih untuk abstain, dan yang mencuat adalah fakta bahwa 9 negara menolak persetujuan tersebut.

Negara-negara yang menolak Palestina menjadi anggota PBB termasuk:

Ad image
  1. Amerika Serikat
  2. Argentina
  3. Ceko
  4. Hongaria
  5. Israel
  6. Mikronesia
  7. Nauru
  8. Palau
  9. Papua Nugini (New Guinea)

Keputusan ini mencerminkan kompleksitas politik dan konflik yang melingkupi kawasan Timur Tengah, terutama dalam hubungan antara Israel dan Palestina.

Amerika Serikat, yang sering kali menjadi penentu penting dalam keputusan PBB, telah lama mendukung Israel dan memainkan peran kunci dalam menentang langkah-langkah yang diambil untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

Argentina, Ceko, dan Hongaria, meskipun tidak memiliki konflik langsung dengan Palestina atau Israel, mungkin memiliki alasan politik atau strategis tertentu untuk menolak keanggotaan Palestina di PBB.

Di sisi lain, negara-negara kecil seperti Mikronesia, Nauru, Palau, dan Papua Nugini mungkin mengikuti arahan atau kepentingan tertentu dalam menentukan posisi mereka.

Namun demikian, meskipun ada penolakan dari beberapa negara, jumlah negara yang mendukung keanggotaan Palestina di PBB menunjukkan dukungan internasional yang kuat untuk upaya Palestina dalam mendapatkan pengakuan dan kedaulatan di arena internasional.

Keputusan ini juga menyoroti pentingnya diplomasi dalam menangani konflik internasional, terutama dalam konteks konflik yang berlarut-larut seperti yang terjadi antara Israel dan Palestina.

Upaya untuk mencapai perdamaian dan penyelesaian yang adil bagi kedua belah pihak tetap menjadi tantangan yang kompleks dan memerlukan kerja sama yang kuat dari komunitas internasional.

Meskipun hasil pemungutan suara ini menunjukkan perbedaan pendapat yang tajam di antara negara-negara anggota PBB, harapan untuk penyelesaian damai dan keadilan bagi rakyat Palestina tetap hidup.

Mungkin ini adalah panggilan bagi semua pihak yang terlibat untuk kembali kepada meja perundingan dan berusaha mencari solusi yang menguntungkan semua pihak yang terlibat dalam konflik ini.

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article