jfid – Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi besar untuk mengembangkan ekosistem startup. Banyak perusahaan rintisan yang bermunculan di berbagai bidang, mulai dari teknologi, pendidikan, kesehatan, hingga lingkungan.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi oleh para pendiri startup adalah mendapatkan pendanaan yang cukup untuk mengembangkan produk dan layanan mereka.
Salah satu sumber pendanaan yang mungkin belum banyak diketahui oleh publik adalah Israel, negara yang dikenal sebagai “Startup Nation” karena berhasil melahirkan banyak perusahaan teknologi yang mendunia.
Israel memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan Indonesia, meskipun tidak memiliki kedutaan besar di masing-masing negara. Israel juga memiliki minat yang tinggi untuk berinvestasi di Indonesia, terutama di bidang startup.
Menurut data dari Crunchbase, sebuah platform yang menyediakan informasi tentang perusahaan dan investor, ada setidaknya empat startup Indonesia yang pernah menerima dana dari Israel, yaitu:
- Greenhope, sebuah startup yang bergerak di bidang bioteknologi yang memproduksi bioplastik yang dapat terurai dengan memanfaatkan singkong. Startup ini mendapatkan pendanaan sebesar Rp 7,27 miliar dari Indonesia Impact Fund, sebuah dana investasi yang didirikan oleh Israel Impact Partners, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
- LandX, sebuah startup yang bergerak di bidang properti yang menyediakan platform untuk membeli, menjual, dan menyewa tanah. Startup ini mendapatkan pendanaan sebesar US$ 1,5 juta atau sekitar Rp 22,2 miliar dari Israel Growth Partners, sebuah perusahaan modal ventura yang berfokus pada perusahaan teknologi yang berada di tahap pertumbuhan.
- Waze, sebuah startup yang bergerak di bidang navigasi yang menyediakan aplikasi untuk menunjukkan arah dan kondisi lalu lintas. Startup ini didirikan oleh tiga orang Israel pada tahun 2008 dan kemudian diakuisisi oleh Google pada tahun 2013 dengan harga US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 16,3 triliun. Waze sangat populer di Indonesia dan digunakan oleh banyak pengguna untuk menghindari kemacetan dan menemukan rute terbaik.
- Bzigo, sebuah startup yang bergerak di bidang kesehatan yang menyediakan perangkat untuk mendeteksi nyamuk di dalam ruangan dan mengirimkan pesan ke ponsel dengan lokasi yang tepat. Startup ini didirikan oleh dua orang Israel pada tahun 2017 dan telah mendapatkan pendanaan dari beberapa investor, termasuk dari Indonesia, yaitu Alpha JWC Ventures, sebuah perusahaan modal ventura yang berfokus pada startup di Asia Tenggara.
Apa saja manfaat yang didapatkan oleh startup Indonesia yang menerima dana dari Israel? Selain mendapatkan modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis, startup Indonesia juga dapat memperluas jaringan, kemitraan, bimbingan, dan kredibilitas mereka.
Startup Indonesia juga dapat belajar dari pengalaman dan keahlian Israel dalam mengembangkan teknologi yang inovatif dan solutif.
Namun, tidak semua startup Indonesia dapat dengan mudah mendapatkan dana dari Israel. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan bagi investor Israel, seperti kualitas produk dan layanan, potensi pasar, tim yang solid, visi dan misi yang jelas, serta dampak sosial dan lingkungan yang dihasilkan.
Selain itu, ada juga tantangan dalam hal regulasi, budaya, dan komunikasi yang harus diatasi oleh kedua belah pihak.
Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang lebih intensif antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat Indonesia dan Israel untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dan menguatkan ekosistem startup di kedua negara.
Dengan demikian, startup Indonesia dapat berkembang lebih pesat dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa.