jfid – Ramadan sebentar lagi tiba, dan bersamaan dengan kedatangannya adalah tradisi memanjakan lidah dengan manisnya kurma.
Namun, di balik kelezatan tersebut, ada fakta yang tak boleh diabaikan.
Mayoritas kurma yang berjejer di rak-rak pasar berasal dari Israel, negara yang kontroversial atas penjajahan terhadap Palestina.
Israel dikenal sebagai salah satu eksportir terbesar kurma di dunia, dengan varietas unggulannya, Medjool, menghiasi pasar internasional.
Menurut data Al Jazeera, Israel menghasilkan sekitar 136.956 ton kurma pada tahun 2017, dengan nilai ekspornya mencapai USD181,2 juta.
Sebagian besar hasil panen ini berakhir di meja konsumen di Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa sejumlah negara dengan mayoritas Muslim juga tercatat sebagai destinasi impor kurma Israel, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Turki.
Tentu saja, hal ini mengundang keprihatinan, terutama bagi umat Islam yang memperhatikan nasib saudara-saudara mereka di Palestina. Sejak 2011, American Muslim for Palestine telah menggerakkan kampanye boikot terhadap produk kurma Israel.
Mereka menyatakan bahwa pembelian kurma Israel berarti mendukung kebijakan kolonialisme dan apartheid yang diterapkan Israel terhadap Palestina.
Menurut pernyataan resmi American Muslim for Palestine, “Peternakan kurma Israel mendapat untung dari pencurian dan pelecehan. Tanaman ini sebagian besar ditanam di pemukiman ilegal Israel dan dibiayai menggunakan sumber daya alam yang dicuri, seperti air.”
Mengikuti seruan tersebut, umat Islam diajak untuk memboikot produk kurma Israel, terutama saat berbuka puasa.
American Muslim for Palestine pun menunjukkan 13 merek dan pengecer yang terkait erat dengan kurma Israel. Daftar tersebut meliputi:
- Hadiklaim
- Mehadrin
- Delilah
- Carmel Agrexco
- Anna and Sara
- Shah Co
- Sincerely Nuts
- Urban Platter
- Star Dates
- King Solomon
- Food to Live
- Navafresh
- Jordan River
Dengan memilih untuk tidak mengonsumsi kurma Israel, umat Islam dapat menyatakan solidaritas dan dukungan kepada saudara-saudara mereka yang terus berjuang di Palestina melawan penjajahan Israel.
Lebih dari itu, dengan boikot kurma Israel, umat Islam juga turut membantu memutus aliran dana yang digunakan Israel untuk keperluan pembelian senjata dan pembangunan pemukiman ilegal di wilayah pendudukan.
Jelang Ramadan ini, mari bersama-sama menyuarakan boikot terhadap kurma Israel. Pilihlah kurma yang halal dan bersih dari eksploitasi, sebagai tindakan konkret untuk mendukung keadilan dan kemanusiaan.
