Suka Tidur Pagi? 8 Penyakit Ini Mengancam Tubuh Kita!

Syahril Abdillah By Syahril Abdillah
5 Min Read
ilustrasi

Kesehatan, Jurnalfaktual.id- Rasa ngantuk kerap hinggap di pagi hari, kedua mata tanpa sadar memaksa untuk terpejam, terlebih bagi orang yang suka begadang dan memiliki aktivitas pada malam hari, merem  pagi menjadi pilihan.

Namun dibalik itu semua, ternyata tidur pada waktu pagi hari, sebelum pukul 11.00 WIB, dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan pada tubuh kita, serta terancam dihuni beberapa jenis penyakit.

Bahaya Membiasakan Tidur di Pagi Hari

Dilansir dari lamanweb https://doktersehat.com, Pakar kesehatan menyebut ada beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi jika kita terbiasa tidur di pagi hari.

Ad image

Berikut adalah bahaya tidur pagi yang bisa menimbulkan masalah-masalah kesehatan:

Gangguan metabolisme

Banyak orang yang sengaja tidur pagi demi mengatasi tubuh yang terasa kurang fit atau masih mengantuk meski sudah tidur malam. Padahal, hal ini justru bisa mengacaukan sistem metabolisme tubuh. Sebagaimana kita ketahui, pagi hari adalah saat bagi tubuh untuk mendapatkan sumber energi dari sarapan. Jika kita justru tidur di saat-saat kita makan pagi, maka sistem metabolisme menjadi kacau dan hal ini akan mempengaruhi berat badan dengan signifikan.

Obesitas

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, kebiasaan tidur di pagi hari bisa mengacaukan sistem metabolisme. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan kenaikan berat badan dan risiko terkena obesitas dengan signifikan.

Lesu seharian

Siapa bilang tidur di pagi hari justru bisa mengatasi rasa lesu dan lemah? Dalam realitanya, terbiasa tidur di pagi hari akan mengacaukan sistem metabolisme dan ritme sirkadian tubuh. Energi tubuh tidak dikelola dengan baik dan kita pun akan merasakan lesu seharian.

Sakit kepala

Tidur terlalu lama, termasuk jika kita tidur kembali di pagi hari ternyata juga bisa menyebabkan sakit kepala. Hal ini disebabkan oleh adanya cairan bernama serebrospinal yang justru terus mengalir di otak akibat kita tidur terlalu lama. Hal inilah yang bisa menyebabkan datangnya sakit kepala yang memicu rasa tidak nyaman seharian.

Meningkatkan risiko diabetes

Pakar kesehatan menyebut kebiasaan tidur pagi bisa mengacaukan sistem metabolisme sehingga bisa memicu peningkatan risiko diabetes. Kekacauan sistem metabolisme ini membuat tubuh kesulitan mengendalikan kadar gula darah tubuh sehingga bisa menyebabkan datangnya penyakit ini.

Sebaliknya, penderita diabetes ternyata juga cenderung lebih mudah tidur di pagi hari. Hal ini disebabkan oleh rendahnya produksi insulin yang membuat tubuh tak mampu mengubah glukosa atau gula darah menjadi energi. Tubuh yang tidak memiliki energi tentu akan mudah lesu dan mengantuk, termasuk di pagi hari.

Meningkatkan risiko terkena penyakit jantung

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal berjudul Nurses Health Study dilakukan dengan melibatkan 72 ribu wanita. Hasil dari penelitian ini adalah, jika wanita tidur terlalu lama atau terbiasa melakukannya hingga pagi hari, maka risiko untuk terkena penyakit jantung bisa meningkat hingga 38 persen lebih tinggi. Kekacauan metabolisme ditengarai ikut berpengaruh pada kesehatan jantung dan pembuluh darah dengan signifikan.

Depresi

Mereka yang mengalami kurang tidur atau memang terbiasa begadang di malam hari sehingga lebih sering tidur di pagi hari ternyata lebih rentan terkena depresi atau gangguan kesehatan mental lainnya. Selain berbahaya bagi kondisi psikis, hal ini juga bisa meningkatkan risiko terkena peradangan pada tubuh yang tentu akan bisa mendatangkan berbagai macam penyakit fisik.

Anemia

Pakar kesehatan menyebut kebiasaan tidur di pagi hari bisa menyebabkan datangnya anemia. Hal ini tidak hanya menyebabkan tubuh menjadi lebih lesu, melainkan juga bisa mempengaruhi kondisi organ atau jaringan tubuh secara keseluruhan.

Sering tidur di pagi hari ternyata juga bisa memicu gangguan fungsi otak dan gangguan pencernaan. Melihat fakta ini, kita memang sebaiknya tidak sering melakukannya dan memastikan bahwa tidur malam kita dilakukan dengan cukup.

Penulis : Syahril
Editor.   : redaksi

Share This Article