Soekarno Mata Air Keteladanan Para Pemuda

Rasyiqi
By Rasyiqi
3 Min Read

jfID – Perjalanan panjang Soekarno dalam menapaki pergulatan pemikirananya, terutama dalam merumuskan philosofische grondslag (dasar filosofi) dan menjaga keutuhan Bangsa, telah menjadikannya teladan bagi generasi muda. Sosok Negarawan dan politisi yang mengalir dalam dirinya seharusnya menjadi suri tauladan bagi anak-anak muda progresif untuk bangkit dari perpolitikan indonesia yang sudah mulai suram den gelap saat ini.

Narasi kenegarwanan yang dibangun oleh Pemuda kelahiran surabaya tersebut merupakan ekspektasi yang sangat besar, andaikan para anak-anak muda hari ini benar-benar menterjemahkan pemikiranya dan dijadikan prinsip utama dalam tindakan. Sikap Negarawan yang disematkan kepadanya, bukanlah suatu yang diraih dengan instan dan sporadis, melainkan sikap kenegarawananya tersebut, ia dapat dari hasil dinamika dan dialektika yang panjang. Disinilah diperlukan karakter kepemimpinan politik yang tidak hanya teruji kapasitas dan integritasnya, tetapi Konsisten dalam merawat impiannya, memperjuangkan isu-isu kebangsaan di atas isu-isu sektoral yang mungkin menghinggap.

Dalam merangkul dan merumuskan indonesia, Soekarno telah menunjukkan suatu etika berbangsa di tengah masyarakat yang plural. Bung besar tersebut juga selalu hadir dalam merespon isu-isu keberagaman. Berkolaborasi dengan siapa pun tanpa memandang perbedaan suku, agama, warna kulit apalagi perbedaan bendera partai politik dan itu menunjukkan jika beliau adalah seorang negarawan yang layak untuk di teladani.

Keteladanan Soekarno yang paling menarik adalah mengaktivasi nilai-nilai islam sebagai basis moral dalam bertindak, bahkan dilakukan saat ketika ia masih muda. “Sejak usia muda, pemikiran Bung Karno senantiasa mengikutsertakan pemikiran tentang islam. Tahun 1926, beliau sudah menulis pemikiran tentang Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme yang tertuang dalam buku Dibawah Bendera Revolusi Jilid 1.” Tulis DR. Ahmad Basarah dalam bukunya Bung Karno Islam dan Pancasila.

Transformasi  Nilai-nilai keislaman  sebagai sumber inspirasi dalam bersikap dan berkontestasi adalah pilihan cerdas seorang anak  muda kekinian. Dalam bahasa yang lain, keislaman yang kita miliki sungguh-sungguh dapat terpancar dalam sikap dan tindakan kita termasuk dalam berpolitik. Bila ini terjadi, maka politikus di  Indonesia yang mayoritas Muslim, sejatinya dapat menjadi pelopor perubahan yang merawat kehidupan berbangsa dengan nasionalisme kuat.

Sekali lagi, bagi saya Soekarno merupakan sumber mata air yang layak untuk di teladani di tengah kentalnya politik identitas dan menipisnya rasa toleransi. Konsepsi pemikiran beliau sudah selayaknya di hidupkan lagi ditengah perpolitikan indonesia, sehingga kita bisa merawat keberagaman yang ada di indonesia. Hal-hal yang tidak di inginkan katakanlah seperti saling hujat, caci maki, dan merasa paling benar.

Ahmad Wafi

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article