Mewaspadai Penyebaran Virus Corona di Masyarakat 

Rasyiqi
By Rasyiqi
9 Min Read

Oleh : Widya Arum Maharani

jfID – Dunia tengah dihebohkan oleh wabah virus corona dari Tiongkok. Virus corona adalah sekelompok jenis virus yang memengaruhi saluran pernapasan dan salah satunya pernah menyebabkan munculnya wabah  Severe Acute Tespiratory Infection (SAR) di dunia.

Virus yang mulanya teridentifikasi menyerang ratusan warga di Wuhan, Tiongkok, kini semakin menyebar ke negara lainnya, seperti Korea Selatan, Thailand, Singapura, hingga Amerika Serikat. Tak ayal apabila Indonesia pun sudah siaga satu, menjaga seluruh titik yang mungkin dapat menjadi pintu masuk penyebaran virus korona di Indonesia.

Sebagai langkah pencegahan, pemerintah Indonesia pun telah melakukan cara mencegah virus corona.

Infeksi virus corona disebabkan oleh strain virus yang baru.

Kemunculan penyakit misterius di wilayah Wuhan, Tiongkok, tentu membuat banyak orang menjadi resah. Pasalnya, tidak hanya kemunculannya yang tergolong cepat dan tiba-tiba, penyakit ini belum diketahui asal dan cara penyembuhannya.

Orang yang terinfeksi virus corona disebut mengalami serangkaian gejala mirip pneumonia seperti batuk, demam, sesak napas, dan gangguan pernapasan lainnya. Pada kasus yang parah, infeksi virus dapat menyebabkan pneumonia, SARS, gagal ginjal, bahkan kematian.

Infeksi virus korona disebabkan oleh strain virus yang baru.

Orang yang terkena virus korona disebut mengalami serangkaian gejala mirip pneumonia

Menurut seorang peneliti asal Tiongkok bernama Xu Jianguo, wabah penyakit misterius yang meresahkan masyarakat disebabkan oleh jenis virus baru yang termasuk dalam kelompok virus korona tipe 2019-nCoV.

Pihak pemerintah Tiongkok percaya bahwa penyakit misterius yang telah menyerang 59 orang itu disebabkan oleh virus baru yang masih dalam keluarga besar virus SARS, yakni jenis virus yang pernah menjangkiti ratusan orang beberapa dekade lalu.

Sejauh ini, terdapat laporan sebanyak 44 kasus penyakit mirip pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya. Para korban yang terinfeksi umumnya berasal dari pasar grosir makanan laut Huanan di Wuhan, Tiongkok.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, terdapat 15 sampel yang terdeteksi positif dari jenis baru virus corona melalui sampel darah dan air liur. Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh pernyataan WHO yang mengkonfirmasi hal tersebut.

Kendati demikian, pihak WHO mengingatkan bahwa masih dibutuhkan investigasi lebih lanjut guna mengetahui sumber virus, cara penularan, tingkat infeksi, hingga cara mencegah penyebaran virus corona.

Kini, 8 dari 59 pasien tersebut sudah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit. Namun, ada tujuh dari pasien tersebut yang mengalami sakit parah dan tengah menerima perawatan di karantina.

Akibat dari virus baru yang menyebabkan wabah penyakit pneumonia ini, pasar makanan laut tersebut ditutup guna mencegah penyebaran virus corona. Selain itu, pemerintah Tiongkok juga melakukan desinfeksi, pemantauan, serta pencegahan sarana publik, seperti stasiun, terminal bus, hingga bandara.

Wabah penyakit misterius ini semakin melonjak jelang Tahun Baru Imlek, di mana jutaan orang Tiongkok naik bus, kereta api, dan pesawat untuk bepergian.

Cara mencegah virus korona yang disarankan oleh Kemenkes RI

Virus baru yang menyebabkan wabah pneumonia di Tiongkok memang belum dapat teridentifikasi dengan jelas.

5 Cara Pencegahan Virus Corona

Namun, mengingat virus sudah menyebar ke negara lainnya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia pun mulai mengimbau cara mencegah virus korona dari Tiongkok sebagai berikut:

1. Meningkatkan perilaku dan pengetahuan masyarakat

Cara mencegah penyebaran virus corona dari Tiongkok dari Kemenkes RI yang utama adalah meningkatkan perilaku dan pengetahuan masyarakat.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Anung Sugihantono menyatakan, agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik menghadapi penyebaran wabah virus corona.

Dirjen Anung meminta agar masyarakat tetap memperhatikan perkembangan informasi yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan setempat dan Kementerian Kesehatan RI.

Jika Anda atau kerabat Anda merasakan gejala umum dari pneumonia, seperti demam, batuk, dan sulit bernapas segera konsultasikan ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat dengan segera.

2. Menerapkan pola hidup sehat dan bersih

Pemerintah meminta masyarakat agar senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat setiap hari dengan cara:

Selalu menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun selama 20 detik lalu bilas.

Menerapkan etika batuk dan bersin yang baik dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tisu atau lengan baju sehingga tidak menularkan ke orang lain.

Makan makanan bergizi seimbang.

Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.

Melakukan olahraga minimal setengah jam setiap hari.

Meningkatkan daya tahan tubuh. 

Cukup istirahat.

Segera berobat jika sakit.

3. Meningkatkan kewaspadaan bagi masyarakat yang ingin pergi ke Tiongkok

Dirjen Anung menghimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke Tiongkok, termasuk ke Hongkong, Wuhan, atau Beijing agar memperhatikan perkembangan penyebaran infeksi virus corona ini.

Ia juga menghimbau agar selama di Tiongkok menghindari berkunjung ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup. Termasuk untuk menghindari konsumsi makanan laut sementara.

Jika dalam perjalanan Anda berinteraksi dengan orang yang mengalami gejala demam, batuk, sulit bernapas, atau mungkin jatuh sakit dengan gejala yang sama, agar segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

4. Meningkatkan penjagaan pintu masuk negara.

Cara mencegah virus korona yang dilakukan Kemenkes RI berikutnya adalah meningkatkan penjagaan.

Melalui surat nomor PM.04.02/III/43/2020, tanggal 5 Januari 2020, Dirjen Anung telah menghimbau cara mencegah virus korona kepada beberapa instansi pemerintah.

Mulai dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Rumah Sakit TNI/Polri, hingga seluruh rumah sakit provinsi di Indonesia, diimbau untuk melakukan cara mencegah virus korona sebagai berikut:

Melakukan deteksi, pencegahan, respon apabila menemukan pasien dengan gejala pneumonia berat, seperti yang terjadi di Wuhan, Tiongkok.

Melakukan perawatan, pengobatan, isolasi, dan investigasi guna mencegah penyebaran penyakit meluas dan berpotensi menjadi kejadian luar biasa atau wabah.

Melakukan deteksi, pencegahan, dan respon terhadap kemungkinan masuknya pasien pneumonia berat dari luar negeri, termasuk dari Tiongkok, ke Indonesia melalui bandara, pelabuhan, dan batas negara yang mencakup langkah aktivasi alat thermal scanner.

Memantau kemungkinan penemuan virus atau mikroorganisme baru dari hasil pemeriksaan laboratorium pasien pneumonia berat.

Memantau perkembangan penyakit pneumonia berat yang belum diketahui penyebabnya di dunia agar dapat segera dilakukan langkah untuk mencegah penyebaran infeksi virus korona baru di Indonesia.

Peralatan logistik, seperti alat skrining, alat pelindung diri, dan masker sudah disiapkan di seluruh pintu masuk Indonesia, terutama di 19 daerah yang menerima penerbangan langsung dari Tiongkok.

Sejumlah wilayah tersebut, termasuk Jakarta, Tanggerang, Bandar Lampung, Padang, Tarakan, Balikpapan, Manokwari, Sampit, Bandung, Jambi, Tanjung Balai Karimun, Samarinda, Palembang, Tanjung Pinang, Denpasar, Surabaya, Batam, Belitung, dan Manado.

5. Memperbanyak pelayanan kesehatan

Sebagai upaya pencegahan penyebaran infeksi virus korona, pemerintah Indonesia telah menyiapkan 100 rumah sakit yang ditetapkan sebagai rujukan untuk penyakit yang baru muncul.

Keseratus fasilitas medis tersebut sebelumnya pernah menangani wabah flu burung dan telah lolos evaluasi terbaru sehingga dipastikan memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap, salah satunya ruang isolasi dengan teknologi tekanan negatif.

Tentang penulis : Widya Arum Maharani adalah pegawai RSUD Gambiran Kota Kediri

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article