jfID – Permainan catur semakin menarik antara Amerika dan Tiongkok. Kalau kita sedang bermain catur, maka kita tahu setiap langkah kedepan itu mempersedikit langkah berikutnya, karena langkah catur bidaknya 50% hanya bisa maju. Yang bisa malang-melintang terbatas. Ratu, benteng, peluncur. Sisanya yang paling sulit di baca langkah kuda.
Pastinya setiap langkah Amerika dan Tiongkok tiap harinya pasti mendekati titik kulminasi yang menjadikan keduanya dalam posisi Point Of No Return.
Sudah tidak bisa belok lagi kecuali perang atau remis. Remis kita tahu syaratnya, Trump jadi presiden lagi.
Langkah terbaru yang akan di lakukan oleh Trump adalah Amerika akan memberlakukan peraturan yang tidak memperbolehkan bank- bank China untuk melakukan SWIFT – society for worldwide interbank financial telecommunication, akibatnya, seluruh lalu lintas transaksi keuangan dari seluruh dunia ke China begitu juga sebaliknya akan berhenti total terutama hard curency utama dunia yaitu dolar, pondsterling, yen, aussi dan euro.
Tahu apa artinya kan?
Yuan yang saat ini digunakan oleh 1.9% transaksi internasional akan menjadi tidak punya infratruktur exchange lagi ke major currency dunia.
Negara kaki tangan China saja yang mau menerima sebagai bilateral curency dan ini artinya Penjajahan.
Begini penjelasanya, kalau sebuah negera menerima transaksi sebuah mata uang yang tidak beredar di internatioan.
Contoh yuan, beli beras Vietnam. Maukah Vietnam di bayar pake yuan? Lalu yuannya Vietnam tadi untuk apa? Ya hanya bisa untuk beli barang China lagi, katakan beli gadget China. Terlihat muter ya?
Apa yang terjadi kalau Vietnam sudah punya gadget China, baju China, mobil China tetapi ingin beli minyak di Timur Tengah. Uangnya dari mana? Vietnam harus cari sumber dolar dari tempat lainya lagi.
Apa yang terjadi kalau Vietnam merasa ah ngak mau jual ke China deh, mending ke Malaysia aja, dapat dolar. Maka China akan kehilangan sumber berasnya.
Dengan strategi Amerika tadi, China di tekan dari sisi internasional exchange memegang yuan menjadi seperti memegang NAJIS. Hidious currency.
Menurut saya, ini strategi jenius dari Amerika, dan saya selalu ngayal kalau saya Xi Jing Ping apa langkah yang saya harus balas Amerika. Seru banget saya ngayalnya, berasa jadi sekondan Xi Jing Ping, saya merasa seperti wolrd class leader in a making, mempelajari langkah-langkah mereka itu.
Setelah langkah jenius China mengkomuniskan Hongkong sebentar lagi, dimana akan mematikan 2000 an perusahaan Amerika di Hongkong dimana itu langkah balasan atas ratusan perusahaan China listing di bursa Amerika yang akan di buang, alibaba cs balik kampung. Jack ma tidak lagi memuji-muji Mark Zuckerberg dan Warren Buffet cs lagi.
Strategi Amerika dengan 4 kapal induk dan ratusan kapal perang mengepung laut China Selatan, seperti strategi gajah mada mengepung melalui laut ratusan kapal perang ke sebuah wilayah yang di datangi untuk takluk dengan mengikuti Majapahit. Negosiasi di darat adalah dengan perjanjian logam.
Setelah setuju kekuatan maritim tadi bergeser keseluruh nusantara.
Amerika dengan kekuatan tentara lautnya di tambah sekutunya, adalah hanya memberikan efek gentar ke China.
Battle ground awalnya, Hongkong. Langkah-langkah catur kedua belah pihak terlihat bidak-bidak kedua negara tersebut ke arah Hongkong, terakhir Amerika akan melangkah dengan pembekuan SWIFT, currency exchange.
Sekali lagi, kalau kita Xi Jing Ping, apa langkah jawaban?
Kalau saya, saya akan lukir, rokade. 1 gerakan dua langkah. Yang pertama memanfaatkan gerakan rasialis, dimana saat ini ada kerusuhan dimana-mana di Amerika karena pembunuhan orang kulit hitam oleh polisi kulit putih.
Kita masuk pakai operasi intelijen, pakai negara proxy. Proxy China bisa orang Venezuela, Italia, dimana saat ini memang kakinya China. Mereka itu, gunakan proxy untuk sponsori kulit hitam agar ekskalasinya meningkat di Amerika. Kekuatan propaganda lewat udara serang terus Amerika agar kulit hitam warga Amerika terus bergerak.
Kedua, geser senjata serang ke arah Taiwan. Ini dua gerakan rokade dengan satu langkah yang akan membuat Amerika memecah konsentrasinya ke Taiwan, segera akan di lindunginya aliansinya tersebut.
Apapun itu semua membuat Amerika dan China sibuk. Di tambah lagi masalah covid di dunia, di tambah lagi IMF yang kehilangan uang atau cashflow IMF menurun hingga hampir 50%. Praktis dimanapun di dunia saat ini, kekurangan uang karena ada masalah di arus kas, di banyak negara dan lembaga donor.
Secara individu, banyak yang belum kerasa, masih ngak sadar. Masih ngak perduli. Namun inilah masa Indonesia ambil peran, kalau faham. Inilah masa yang TIDAK KEMBALI DALAM 100 TAHUNAN.
Inilah masanya kita bergerak menjadi global player. Masih ngak sadar juga ya? Susah bener sih sadarnya. Diamputtt, gregetan gue!!!! #peace