Harapan Sia-sia atau Janji Abadi: Mengapa Manusia Memimpikan Kenaikan Yesus?

ZAJ By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
4 Min Read
Harapan Sia-sia atau Janji Abadi: Mengapa Manusia Memimpikan Kenaikan Yesus?
Harapan Sia-sia atau Janji Abadi: Mengapa Manusia Memimpikan Kenaikan Yesus?
- Advertisement -

jfid – Kenaikan Yesus ke surga, sebuah peristiwa yang seringkali terlupakan dalam narasi kehidupan Yesus, namun memiliki makna yang mendalam dan signifikan.

Peristiwa ini, yang biasa disebut “Kenaikan”, telah menjadi bagian penting dari keyakinan pengikut Yesus selama hampir 2000 tahun.

Lalu, mengapa manusia memimpikan kenaikan Yesus? Apakah ini hanya harapan sia-sia, atau janji abadi?

Kenaikan: Lebih dari Sekadar Peristiwa

Kenaikan Yesus bukanlah akhir dari pekerjaan-Nya, melainkan kelanjutan. Yesus, setelah kenaikan-Nya, terus bekerja sebagai Tuhan dan Mesias.

Ad image

Ini adalah apa yang disampaikan dalam kitab kedua Lukas, yang berisi tentang “perbuatan Tuhan Yesus yang bangkit”, yang Dia kerjakan dari surga, melalui umat-Nya, dengan Roh Kudus, untuk mencapai tujuan-tujuan Allah.

Kebangkitan Yesus: Bukti Iman atau Manipulasi Lirik Lagu?
Kebangkitan Yesus: Bukti Iman atau Manipulasi Lirik Lagu?

Kenaikan dan Pengiriman Roh Kudus

Setelah kenaikan-Nya, Yesus mengirimkan Roh Kudus kepada umat-Nya. Yesus berkata, “Aku akan mengirim janji Bapa-Ku kepadamu. Tetapi tinggallah di kota ini sampai kamu diberi kuasa dari tempat tinggi” (Lukas 24:49).

Dalam khotbah Pentakosta, Petrus menjelaskan, “Karena itu, setelah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima janji Roh Kudus dari Bapa, Ia telah mencurahkan ini yang kamu lihat dan dengar” (Kisah Para Rasul 2:33).

Janji ini, yang diungkapkan dalam Yoel 2:28, “Aku akan mencurahkan Roh-Ku atas semua manusia,” dipenuhi oleh Yesus yang telah ditinggikan ke surga.

Kenaikan sebagai Penobatan Surgawi

Kebangkitan Yesus: Fakta Sejarah atau Fiksi Keagamaan?
Kebangkitan Yesus: Fakta Sejarah atau Fiksi Keagamaan?

Kenaikan Yesus adalah penobatan-Nya sebagai Raja sejati dunia. Menurut Pengakuan Iman Rasuli, Ia “naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa.

” Yesus naik ke surga dalam awan (Kisah Para Rasul 1:9-11), dan Stefanus menyatakan bahwa ia melihat Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah (Kisah Para Rasul 7:56).

Teks-teks ini menunjukkan bahwa kenaikan Yesus memenuhi nubuat penting dalam Daniel 7:13-14.

Impian tentang Kenaikan Yesus: Harapan atau Janji?

Ada banyak alasan mengapa orang mungkin bermimpi tentang kenaikan Yesus. Bagi beberapa orang, ini mungkin merupakan hasil dari keyakinan religius mereka dan keinginan mendalam untuk pemenuhan spiritual.

Bagi orang lain, ini mungkin merupakan refleksi dari harapan dan ketakutan mereka sendiri, saat mereka berjuang dengan ketidakpastian hidup dan dunia di sekitar mereka.

Namun, satu hal yang pasti, kenaikan Yesus mengekspresikan keyakinan kita bahwa dalam Kristus, sifat manusia, kemanusiaan yang kita semua bagikan, telah memasuki kehidupan batin Allah dengan cara yang baru dan belum pernah terdengar sebelumnya. Ini berarti bahwa manusia telah menemukan tempat yang abadi dalam Allah.

Jadi, apakah impian tentang kenaikan Yesus hanya harapan sia-sia? Ataukah ini janji abadi?

Jawabannya mungkin tergantung pada bagaimana kita memandang dan memahami peristiwa kenaikan itu sendiri dan apa artinya bagi kita sebagai manusia.

Namun, satu hal yang pasti, kenaikan Yesus memiliki makna dan signifikansi yang mendalam, baik dalam konteks agama maupun dalam kehidupan kita sehari-hari.

- Advertisement -
Share This Article