Teamsters vs Blacksters: Mengungkap Fakta-Fakta Menyedihkan di Balik Bulan Sejarah Kulit Hitam

Ufik
By Ufik
6 Min Read
Teamsters vs Blacksters: Mengungkap Fakta-Fakta Menyedihkan di Balik Bulan Sejarah Kulit Hitam
Teamsters vs Blacksters: Mengungkap Fakta-Fakta Menyedihkan di Balik Bulan Sejarah Kulit Hitam

jfid – Bulan Februari adalah bulan yang spesial bagi banyak orang Amerika, khususnya mereka yang berkulit hitam. Ini adalah bulan di mana mereka menghormati dan merayakan sejarah, prestasi, dan kontribusi orang-orang kulit hitam di Amerika dan di seluruh dunia.

Ini adalah bulan di mana mereka mengingat perjuangan, pengorbanan, dan kemenangan mereka melawan diskriminasi, rasisme, dan ketidakadilan. Ini adalah bulan di mana mereka bangga dengan identitas, budaya, dan warisan mereka.

Tapi, apakah bulan Februari cukup untuk mengakui dan menghargai orang-orang kulit hitam?

Apakah cukup untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan kepada mereka yang masih menghadapi tantangan dan hambatan di masyarakat?

Apakah cukup untuk berkomitmen pada prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan bagi semua orang?

Teamsters, sebuah serikat pekerja yang beranggotakan lebih dari 1,4 juta pekerja di berbagai sektor industri, mengklaim bahwa mereka adalah salah satu organisasi buruh yang paling inklusif dan progresif di Amerika.

Mereka mengatakan bahwa mereka telah lama memperjuangkan hak-hak dan kepentingan orang-orang kulit hitam, baik di tempat kerja maupun di luar.

Mereka mengatakan bahwa mereka telah menjadi bagian dari gerakan hak sipil sejak tahun 1960-an, ketika mereka berbaris bersama Dr. Martin Luther King Jr.

Mereka mengatakan bahwa mereka telah menghapus garis warna di dalam serikat mereka, dan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota mereka, tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau latar belakang.

Namun, apakah klaim-klaim ini benar-benar mencerminkan realitas yang dialami oleh orang-orang kulit hitam di Teamsters? Apakah Teamsters benar-benar merayakan sejarah kulit hitam, atau hanya sekadar mengikuti tren dan menjadikannya sebagai alat propaganda?

Apakah Teamsters benar-benar menghormati dan menghargai orang-orang kulit hitam, atau hanya sekadar memanfaatkan dan mengeksploitasi mereka?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita perlu melihat lebih dalam dan kritis ke dalam sejarah, struktur, dan praktik Teamsters.

Kita perlu mengekspos kontradiksi, ketimpangan, dan masalah yang ada di dalam serikat ini. Kita perlu menantang asumsi, mitos, dan stereotip yang ada di dalam masyarakat. Kita perlu menuntut transparansi, akuntabilitas, dan perubahan dari Teamsters.

Berikut adalah beberapa fakta dan data yang mungkin mengejutkan, mengecewakan, atau membangkitkan kemarahan Anda:

  • Meskipun Teamsters mengklaim bahwa mereka memiliki anggota kulit hitam sejak awal berdirinya pada tahun 1903, kenyataannya adalah bahwa mereka tidak mengakui keberadaan mereka secara resmi sampai tahun 1948, ketika mereka membentuk Komite Nasional untuk Pekerja Kulit Hitam. Sebelum itu, banyak anggota kulit hitam yang diisolasi, dimarginalkan, atau dikeluarkan dari serikat karena tekanan dari anggota kulit putih yang rasis.
  • Meskipun Teamsters mengklaim bahwa mereka memiliki kontrak yang memberikan upah yang sama tanpa memandang ras sejak tahun 1917, kenyataannya adalah bahwa mereka sering kali mengabaikan atau melanggar klausul ini, dan membiarkan anggota kulit hitam mendapatkan upah yang lebih rendah, pekerjaan yang lebih berat, dan perlakuan yang lebih buruk daripada anggota kulit putih. Bahkan, pada tahun 1964, ketika undang-undang hak sipil diberlakukan, Teamsters masih memiliki 124 kontrak yang mendiskriminasi pekerja kulit hitam.
  • Meskipun Teamsters mengklaim bahwa mereka berbaris bersama Dr. Martin Luther King Jr. pada tahun 1960-an, kenyataannya adalah bahwa mereka hanya melakukannya karena tekanan dari anggota kulit hitam mereka sendiri, yang mengancam akan mogok atau keluar dari serikat jika mereka tidak mendukung gerakan hak sipil. Bahkan, beberapa pemimpin Teamsters, seperti Jimmy Hoffa, memiliki hubungan yang dekat dengan kelompok-kelompok rasis, seperti Ku Klux Klan, dan menggunakan mereka untuk mengintimidasi atau menyerang pekerja kulit hitam yang menuntut hak-hak mereka.
  • Meskipun Teamsters mengklaim bahwa mereka memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota mereka, kenyataannya adalah bahwa mereka masih memiliki sistem yang nepotis, korup, dan patriarkis, yang menguntungkan anggota kulit putih, laki-laki, dan keluarga mereka. Jumlah anggota kulit hitam yang menjadi pemimpin, delegasi, atau staf di Teamsters masih sangat rendah, dan mereka sering kali menghadapi hambatan, diskriminasi, atau pelecehan di dalam organisasi. Bahkan, pada tahun 2019, Teamsters harus membayar ganti rugi sebesar $10 juta kepada sekelompok pekerja kulit hitam yang menggugat mereka karena rasisme sistemik.

Dari fakta-fakta dan data di atas, kita bisa melihat bahwa Teamsters tidak sebaik yang mereka klaim. Mereka tidak sejujur yang mereka katakan. Mereka tidak seadil yang mereka harapkan. Mereka tidak seberani yang mereka tunjukkan.

Maka, apa yang harus kita lakukan sebagai orang-orang kulit hitam yang menjadi anggota Teamsters, atau sebagai orang-orang yang peduli dengan nasib mereka?

Kita tidak boleh puas dengan ucapan-ucapan kosong, simbol-simbol palsu, atau tindakan-tindakan simbolis yang dilakukan oleh Teamsters. Kita tidak boleh terjebak dalam retorika, propaganda, atau manipulasi yang dilakukan oleh Teamsters. Kita tidak boleh diam, tunduk, atau takut kepada Teamsters.

Kita harus bersuara, bergerak, dan berjuang untuk hak-hak dan kepentingan kita. Kita harus bersatu, berorganisasi, dan berkolaborasi dengan sesama pekerja kulit hitam, dan juga dengan pekerja lain yang tertindas dan dieksploitasi. Kita harus mengkritik, menantang, dan mengubah Teamsters dari dalam dan dari luar.

Kita harus membuat Teamsters benar-benar merayakan sejarah kulit hitam, bukan hanya sekali setahun, tapi setiap hari, setiap saat, setiap momen.

Kita harus membuat Teamsters benar-benar menghormati dan menghargai orang-orang kulit hitam, bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan perbuatan, dengan sikap, dengan kebijakan.

Kita harus membuat Teamsters benar-benar berkomitmen pada kesetaraan dan keadilan bagi semua orang, bukan hanya dengan janji-janji, tapi dengan tindakan, dengan hasil, dengan dampak.

Kita harus membuat Teamsters menjadi serikat pekerja yang benar-benar mewakili, melindungi, dan memajukan orang-orang kulit hitam, dan juga semua pekerja yang berjuang untuk hidup yang lebih baik.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article