Kapal Pinisi, Warisan Budaya Tak Benda yang Menjadi Daya Tarik Wisata

ZAJ
By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
7 Min Read
- Advertisement -

Karakteristik Kapal Pinisi

Kapal pinisi memiliki ciri khas dua tiang utama serta tujuh buah layar, yang tiga layarnya terletak di bagian depan, dua di bagian tengah, dan dua di bagian belakang.

Tujuh layar ini memiliki makna atau simbol jika nenek moyang bangsa Indonesia mampu mengarungi tujuh samudera di dunia. Layar-layar ini juga disebut dengan nama-nama khas, yaitu:

  • Anjong (segitiga penyeimbang) yang berada pada bagian depan kapal
  • Sombala (layar utama) yang berukuran besar mencapai 200 meter persegi
  • Tanpasere (layar kecil) berbentuk segitiga ada di setiap tiang utama
  • Cocoro Pantara (layar bantu depan)
  • Cocoro Tangnga (layar bantu tengah)
  • Tarengke (layar bantu di belakang)

Selain layar, kapal pinisi juga memiliki bagian-bagian lain yang memiliki nama dan fungsi tersendiri, seperti:

  • Lunas, bagian terbawah kapal yang berfungsi sebagai tulang punggung kapal
  • Papan, bagian samping kapal yang berfungsi sebagai dinding kapal
  • Dempo, bagian depan kapal yang berfungsi sebagai tempat menyimpan barang
  • Tana, bagian belakang kapal yang berfungsi sebagai tempat mengemudi kapal
  • Lamba, bagian atas kapal yang berfungsi sebagai tempat berjemur dan bersantai
  • Bitti, bagian yang menyangga tiang layar
  • Kaju, bagian yang menghubungkan bitti dengan tiang layar
  • Tali, bagian yang mengikat layar dengan tiang layar

Kapal pinisi memiliki panjang antara 20 hingga 50 meter, dengan lebar antara 5 hingga 10 meter.

Kapal pinisi dibuat dari kayu-kayu pilihan, seperti kayu ulin, kayu jati, kayu besi, kayu bikti, dan kayu kandole atau punaga. Kayu-kayu ini dipilih karena memiliki kekuatan, ketahanan, dan keindahan.

- Advertisement -
Share This Article