Wisma Atlet Jakabaring, Dijadikan Pusat Perawatan ODP

Apriansyah
3 Min Read
Wisma atlet Jakabaring (Foto: Apriansyah/Red)
Wisma atlet Jakabaring (Foto: Apriansyah/Red)

JfID – Gubernur Sumsel Herman Deru meresmikan pemakaian pusat perawatan orang dalam pemantauan (ODP) di Wisma Atlet yang ada di kawasan Jakabaring Palembang. Senin (30/03/2020)

Terdapat Sekitar 900 unit kamar Di Wisma Atlet Jakabaring Palembang, yang disiapkan untuk menampung orang dalam pemantauan (ODP) paparan COVID-19.

Dipilihnya wisma atlet sebagai pusat ODP karena kesiapan mulai dari infrastruktur, jarak tempuh, dimana dapat menampung sekitar 2.000 ODP dengan jumlah kamar sekitar 900.

Satu kamar bervariasi, ada tiga sampai empat kamar tidur, Nantinya pasien Datang ke sini akan disambut tim dokter. Mereka di screening mulai dari riwayat perjalanan dan riwayat interaksinya. Dari Hasil tersebut akan di ketahui dia menjadi ODP atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP),”

Herman Deru saat peresmian ODP center yang diberi nama rumah sehat Jakabaring Palembang, mengatakan rumah sehat ini untuk melakukan pemantauan bagi orang yang pernah kontak dengan pasien dalam perawatan atau ODP.

‘Sebenarnya rumah sehat merupakan karantina ODP yang dipusatkan dan pihaknya sepakat rumah karantina ODP disebut dengan rumah sehat, Pihaknya tidak ingin ada yang menyampaikan ke masyarakat yang seram-seram karena wisma atlet itu sebagai ODP, kata dia.

Deru juga mengatakan di tengah masyarakat saat ini juga banyak salah memberikan informasi, seperti contoh saat seseorang datang ke rumah sakit untuk berobat ada tukang parkir yang merekam dengan handphonnya dan berteriak menyerukan jauhi orang tersebut karena corona.

Itu salah apalagi rekaman itu menjadi viral, dan itu tidak boleh terjadi karena tidak kompeten, ujar dia.

Untuk itu, Deru meminta semua pihak termasuk media untuk menyampaikan pemberitaan dan informasi kepada masyarakat yang teduh, dengan tidak membuat kepanikan.

Memang beberapa waktu lalu pemerintah pusat sudah mengeluarkan informasi resmi dua positif corona di Sumsel, satu dari Palembang dan satu dari Prabumulih. Ini tentu ada dua sisi berfikir. Bahwa ini harus disampaikan ke masyarakat itu pasti dan harus disampaikan dengan cara yang benar, kata dia.

Bukan hanya kepada media, Gubernur pun meminta kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan berita dan informasi yang tidak benar dan menakutkan.

“Kita harapkan ini segera berakhir. Saya minta agar wartawan juga jangan beritakan yang seram-seram,” tutupnya

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article