Anak Sebatang kara jadi Staff DPR RI

Syahril Abdillah
13 Min Read
Hobairi saat bertugas di DPR-RI (Foto: Redaksi)
Hobairi saat bertugas di DPR-RI (Foto: Redaksi)

Jurnalfaktual.id, | Proses Pemilihan Umum (Pemilu) serentak di seluruh indonesia telah usai dan pemenang dalam perebutan kursi Presiden, Wakil Presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum baik nasional maupun daerah. 

Sehingga menuju pada proses selanjutnya yaitu pelantikan para kontestan yang terpilih dalam pemilu serentak tersebut sebagai dasar legitimasi kerja 5 (lima) tahun kedepan. Salah satu lembaga tertinggi negara yaitu lembaga Legislatif atau yang dikenal dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR – RI) dengan tugas pokok dan fungsinya antara lain adalah Legislasi (Pembuat Undang – Undang), Budgeting (Penganggaran Program Kerja Pemerintah), dan Controling (Pengawasan Terhadap Pelaksanaan dan Kinerja Pemerintah).

Demi lancarnya tugas seorang DPR RI maka dibantu oleh beberapa orang staff, dalam hal ini negara memberikan kewenangan kepada para anggota dewan untuk merekrut para staffnya agar dapat membantu kinerja anggota selama 5 (lima) tahun kedepan. Salah satu anggota DPR RI tersebut adalah Slamet Ariaydi. Slamet Ariyadi merupakan Anggota Dewan termuda ke Empat Nasional dan termuda pertama di Dapilnya (Madura).

Anak petani ini lolos ke senayan mewakili rakyat Madura mellenials dengan mengantongi  133 ribu suara dan masuk deretan 5 (lima) besar caleg dengan suara terbanyak dari Partai Amanat Nasional (PAN). Setelah resmi dilantik pada Selasa 01 Oktober 2019, Slamet memberikan kesempatan kepada seluruh Pemuda – Pemudi terbaik dari Sabang – Merauke untuk menjadi staffnya di DPR RI, hingga ratusan orang mendaftarkan diri, namun hanya 7 (tujuh) orang yang diambilnya. Diantara 7 staff Slamet satu di antaranya adalah Hobairi seorang anak tunggal, yatim piatu dan hidup sebatangkara karena ditinggal oleh kedua orang tuanya menghadap sang ilahi rabbi. 

Hobairi merupakan salah satu pemuda yang dilahirkan di desa yang sangat terpencil, desa yang jauh dari keramain kota, pemuda yang sederhana, pendiam, egaliter, nasionalis, dan loyalis, kredibel,  serta memiliki integritas moralitas. Pemuda ini juga banyak mengukir prestasi mengharumkan nama baik bangsa ini sebab, baginya sebagai seorang pemuda harus bisa meneruskan perjuangan founding father yang telah susah payah memperjuangkan dan mengharumkan nama baik bangsa ini.

Meski dalam perjalanan hidup, pemuda ini penuh dengan tantangan dan cobaan yang bertubi-tubi. Semenjak dalam kandungan sang ibu, pemuda ini sudah ditinggal pergi oleh ayahnya ke Negeri Jiran sehingga setelah ia lahir tidak pernah mendapatkan sentuhan kasih sayang dari seorang ayah bahkan ibunya pun, semenjak ia kecil pulang dengan tenang keharibaan sang Ilahi rabbi. Sehingga ia harus hidup dalam asuhan kakek dan neneknya.

Namun, ia hingga saat ini tidak pernah mengeluh kesah, sebab baginya hidup adalah perjuangan. Berjuang untuk menghadapi segala rintangan, cobaan, ujian, dan apapun yang menghalangi hidup, untuk menjadi pribadi yang sukses. Hanya kadangkala kerinduan yang mendalam pada sang ibu yang selalu ia rasakan hingga ia harus menorehkan kerinduan yang sangat mendalam, dalam setiap sujud dan do’a. Sebab, baginya wajah sang ibu yang sempat ia lukiskan sebagai pahlawan semenjak ia kecil, memberikan semangat tersendiri untuk selalu dipupuk sebagai spirit agar tak pudar dilekang oleh ruang dan waktu. Namun sebagai manusia biasa ditengah kesendiriannya, pemuda ini terkadang harus meneteskan air mata. Air mata rindu pada sang ibu karena ditengah kejenuhannya ia tidak menemukan tempat untuk berteduh berbagi suka dan duka seperti pemuda pada umumnya kecuali kepada sang Ilahi rabbi.

Kadang tidak pernah terbayangkan oleh kita, bagaimana rasanya, jika hidup sejak kecil sudah ditinggal keluarga, utamanya ayah dan ibu yang sangat kita cintai, padahal kasih sayangnya harus selalu kita dapatkan disetiap gerak langkah kita sebagai motivasi untuk tetap membangkitkan semangat perjuangan melawan segala hal yang menghambat masa depan kita.

Kita sadar, bahwa pendidikan yang tinggi dan usaha yang besar serta kesuksesan yang kita dapatkan semua itu dipersembahkan untuk kedua orang tua yang sangat kita cintai yaitu ayah dan ibu yang telah melahirkan, mengasuh, membesarkan, dan mendidik kita. Cinta dan kasih sayangnya adalah anugerah terindah dari sang ilahi rabbi, bersyukurlah jika kita masih bersama dengan kedua orangtua, buatlah mereka bahagia dengan kehadiran kita. Pengabdian sebesar apapun yang dilakukan oleh kita untuk dipersembahkan kepada kedua orang tua takkan pernah sebanding dengan pengorbanan kedua orang tua, maka tidak heran sebagai bentuk penghormatan kepada kedua orang tua  utamanya ibu. Nabi Muhammad Bin Abdilla mengatakan “surga ada ditelapak kaki ibu”“begitulah pesan religius pemuda ini, kepada kita”.

Hobairi, itulah nama lengkapnya teman-temanya biasa memanggil Ubay, ia dilahirkan di desa yang sangat terpencil. Desa yang jauh dari keramain kota, yaitu Desa Gunung Rancak Kecamatan Robatal Kabupten Sampang, 25 tahun yang silam.

Semenjak kecil sebelum ibunya mangkat keharibaan sang ilahi rabbi, ia selalu diajari tentang arti dari sebuah kesabaran, keberanian, kejujuran, dan keikhlasan untuk menghadapi hidup. Meski ia dilahirkan dari desa yang sangat terpencil jauh dari keramain kota ditinggal oleh ayah dan ibunya ia tidak pernah patah semangat untuk menjadi orang yang bisa dibanggakan oleh bangsa ini. Sebab, ia yakin bahwa takdir Tuhan akan lebih indah dari rencana hambanya.

Pemuda ini lahir dari rahim seorang ibu yang sangat tegar harus berjuang sendiri utuk melahirkan pemuda ini karena suamiya meninggalkan pergi ke negeri jiran sehingga ditengah kehamillanya, ia harus sendiri yang mestinya didampingi oleh sang suami. Tidak pelak jika anak yang ibu kandung ini, hari ini begitu sangat menginspirasi semua orang. Sebab, meski hidup seorang diri hingga detik ini, ia besar menjadi sosok yang tegar menghadapi persoalan apapun dan ia tetap penuh dengan segudang prestasi.

Dimasa kecilnya, karena dirumahnya tidak ada kepala keluarga yang mengajari  ia ilmu agama karena ayahnya yang seharusnya mendidiknya. ilmu agama telah meninggalkan dia semenjak dalam kandungan,  maka oleh ibunya sebelum ibunya mangkat keharibaan sang ilahi rabbi ia di Mondokkan disalah satu Pondok Pesantren ternama di daerah Pantura yaitu Pondok Pesantren Miftahul Ulum Pancor Dusun Derbing Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang. Disitulah pemuda ini menghabiskan waktunya dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk belajar ilmu agama, sebab, baginnya ilmu agama merupakan basic yang harus dipelajari, dipahami, dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Pada tahun 2011 pemuda ini yang kini hidup sendiri tanpa seorang ayah dan ibu semakin melejitkan potensinya dengan predikat  lulusan terbaik dan sebagai apresiasi kepala sekolahnya Bapak Tohir S.Sos.i., M.Pd. Ubay ditawari beasiswa di Universitas Indonesia (UI) salah satu kampus terbaik di Indonesia, dengan program studi kimia, namun pemuda ini tidak lansung mengiyakan permintaan tersebut, ia konsultasi dengan familinya dan keputusannya ia urungkan, permintaan tersebut karena tidak sesuai dengan bidangnya, dan kemudian ia lulus di Universitas Airlangga Surabaya dengan jurusan hukum namun setelah komunikasi dengan pihak keluarganya, ia tidak diperbolehkan karena mengingat biayanya yang sangat mahal. Sehingga pada akhirnya kuliah di pulau kelahiraannya yaitu pulau Madura tepatnya di Universitas Trunojoyo Madura dengan memperoleh Beasiswa Pondok Pesantren (Beponpes) angkatan ketiga tahun 2011.

Setelah menjadi mahasiswa dan aktif kuliah, Ubay menyadari bahwa Beasiswa Pondok Pesantren (Beponpes) cuma membiayai uang kuliah saja, sehingga mengharuskan Ubay untuk mencari uang sendiri untuk kebutuhan sehari-hari. Dan untuk memenuhi uang kebutuhan sehari-hari tersebut, Ubay menjadi karyawan di warung lesehan Warung Suka – Suka milik familinya. Selain karyawan, ia juga mengajar setiap hari libur dari hari Jum’at-Minggu di Pondok Pesantren Miftahul Ulum tempat dimana ia nyantri. Sehingga setiap hari Jum’at hingga Minggu ia harus pulang mengajar. Disinilah Ubay mendapat uang pesangon untuk membiayai kebutuhan hidupnya, meski baginya pengabdian kepada pondok pesantren menjadi perioritas dan disitulah ia banyak belajar tentang arti sebuah kesabaran, keihklasan dan memahami peradaban.

Pemuda ini benar-benar sangat inspiratif meski ia sudah tidak punya siapa-siapa (ditinggal oleh orang-orang yang ia cintai ayah dan ibunya). Ubay, begitulah teman-teman memanggilnya pemuda yang hidup sendiri ini, ternyata benar-benar pemuda yang sangat mandiri, penuh semangat, dan multi skill.

Jurnalfaktual.id menghimpun berbagai deretan prestasi Ubay dibidang Akademik & Non Akademik :

  • 2010 Top Ten High School Tax Competiton Se – Kabupaten
  • 2011 Penerima Beasiswa Pemerintah Indonesia Jalur Pondok Pesantren 
  • 2012 Juara I Lomba Debat Hukum Se – FH UTM 
  • 2014 Juara Favorit Pemilihan Duta Anti Narkoba Jawa Timur 
  • 2015 Wakil I Duta Wisata Kacong Sampang 
  • 2016 Juara I Pemilihan Duta Lalu Lintas POLRES Sampang
  • 2016 Pemenang Terbaik Duta Lalu Lintas POLDA JATIM
  • 2016 Model Berbakat Pemilihan Putra Putri Batik Se – Madura
  • 2017 Juara I Pemilihan Duta Pemuda Kabupaten Sampang
  • 2017 Best Delegates Kita Pulang Confrence Se – Indonesia 
  • 2018 Duta Pemuda Indonesia Provinsi Jawa Timur Di Bangka Belitung

Pengalaman Organisasi 

  • 2009 – 2010 Ketua divisi keagamaan osisi
  • 2010 – 2011 Ketua Praja Muda Karana (PRAMUKA)
  • 2012 – 2013 Sekretaris II  PMII Rayon Al – Amien
  • 2012 – 2013 Menteri Pendidikan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum UTM
  • 2013 – 2014 Menteri POSDM  BEM FH UTM
  • 2014 – 2015 Koordinator Wilayah Madura Gerakan Nasional Anti Narkotika
  • 2015 – 2016 Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UTM
  • 2015 – 2017 Anggota Divisi Humas Paguyuban Kacong Cebbing Sampang
  • 2016 – 2017 Ketua Umum Forum Cendikiawan Mahasiswa Indonesia
  • 2016 – 2017 Pembina Forum Mahasiswa Ketapang (FORMAKA)
  • 2017 – 2019 Sekretaris Jenderal Gerakan Pemuda Sampang(GPS)
  • 2017 – 2020 Ketua Divisi PSDMK PPMI Kabupaten Sampang
  • 2019 – 2024 Ketua DPD BM PAN kabupaten Sampang
  • 2019 – Sekarang  Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI)

Pengalaman kerja

  • 2013- 2015   Guru Honorer MI Miftahul Ulum 
  • 2014- 2015   Guru Honorer SMA As Syabrowiyah
  • 2015         Asisten Penyidik BNNP JATIM
  • 2016- 2017   Guru Bantu Akselerasi 
  • 2018             Guru Abdi PON-PES Miftahul Ulum Derbing

Laporan: Deni Puja Pranata

Catatan: Tulisan diatas, dihimpun dengan melakukan observasi selama kurun waktu 1 bulan.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article