Pariwisata NTB Akan Berbenah Jelang Event Internasional

Lalu Nursaid
3 Min Read
Foto : Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah bersama Kepala Dinas Pariwisata, Yusron Hadi dan Jajaran Pemerintah Dinas Pariwisata di Pendopo Wakil Gubernur NTB.
Foto : Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah bersama Kepala Dinas Pariwisata, Yusron Hadi dan Jajaran Pemerintah Dinas Pariwisata di Pendopo Wakil Gubernur NTB.

jfid – Menjelang gelaran Superbike, L’Etape dan Hutama Karya Endurance Challenge yang akan digelar mulai Agustus sampai November depan, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah meminta momentum kebangkitan pariwisata NTB ini benar-benar disiapkan dengan baik.

Ketiga event tersebut, akan menjadi lompatan pemulihan sektor andalan yang paling terdampak pandemi Covid-19.

“Tugas Dinas Pariwisata sebenarnya melakukan banyak promosi dan membuat grand design pariwisata kita dengan melibatkan semua pihak yang mendukung bergeraknya pariwisata,” ujar Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, di Pendopo Wakil Gubernur, Senin (31/5) kemarin.

Ditekankan Wagub, branding NTB sebagai tujuan pariwisata dunia harus menyebar ke seluruh dunia. Dimasa pandemi, promosi branding CHSE (Clean Health Safety Environment) menjadi jaminan kunjungan wisata selain branding Wisata Halal yang dulu diraih dengan kerja keras.

Wagub juga sepakat, dengan program kerja Dispar yang mengedepankan wisata berkualitas dari jumlah kunjungan semata. Karena dengan begitu, keberlanjutan pariwisata dapat lebih terukur. Selain itu, Wagub juga meminta pasar domestik wisatawan nusantara mulai digarap lebih serius.

“Intinya pemulihan pariwisata kita sudah berjalan sesuai rencana. Yang perlu adalah detail pelaksanaannya dengan berkoordinasi dengan semua pihak,” jelas Wagub.

Dalam pertemuan dengan seluruh jajaran Dinas Pariwisata, Wagub juga menegaskan, penyiapan destinasi wisata sebenarnya adalah tanggungjawab kabupaten/kota diluar program Kementerian agar semua aspek dalam membangun pariwisata dikerjakan oleh semua orang tidak hanya pemerintah provinsi.

Dijelaskannya, sebagai daerah yang dilimpahi kekayaan alam, seni dan budaya, tugas seluruh stakeholder adalah memastikan pelayanan terbaik dengan manajemen yang baik, yang disadari sebagai aset sendiri untuk dijual sebagai andalan ekonomi.

“Jadi tidak lagi bergantung dari seberapa besar anggaran yang dialokasikan untuk maintenance fasilitas, kebersihan, kesehatan dan lain lain,” tegas Wagub.

Disisi lain, sebagai destinasi super prioritas, pemerintah pusat juga berkepentingan memastikan persiapan berjalan dengan baik.

Ditambahkan Kepala Dinas Pariwisata, Yusron Hadi, sektor ekonomi kreatif juga menjadi pendukung pariwisata. Dari 17 jenis ekonomi kreatif, kata Yusron semuanya ada di NTB. Diantaranya, mode, kuliner, desain, kerajinan dan lain lain.

“Kita akan kembangkan semaksimal mungkin untuk mendukung event pariwisata nasional dan internasional,” ujar Yusron.

Ia menambahkan pula, pariwisata religi dengan menjadikan Islamic Center sebagai destinasi wisata unggulan mulai dibenahi selain wisata edukasi seperti museum dan lain lain.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article