Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
No Result
View All Result
Kirimkan
Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
Kirimkan
  • Login
  • Register
New & Opini
Home Berita Budaya

Kuntowijoyo dalam Madura 1850-1940

by Margo Teguh Sampurno
3 minggu ago
in Budaya, Fokus, Opini
Reading Time: 6min read
0
madura 1850-1940

madura 1850-1940

Share on FacebookShare on Twitter

jfid – Tren khusus dalam perspektif penulisan sejarah Indonesia mendapat momentum baru sejak kemerdekaan 1945 yang mulai menarasikan sejarah kritis dengan mengadopsi metode penelitian sejarah yang ketat dan luasnya pendekatan yang dipakai.

Sebagaimana Kuntowijoyo dalam karya disertasi Doctor of Philosophic (Ph.D) di Columbia University tahun 1980 mengangkat tema sejarah masyarakat tentang Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris Madura tahun 1850-1940. Penetapan tanggal 1850 diungkapkan Kuntowijoyo dalam pendahuluan karya disertasinya tersebut, menjadi sebuah batas dasawarsa penguasa-penguasa pribumi untuk kemudian terpaksa menyerah kepada kolonial Belanda. Dan tahun 1940 menjadi batas akhir peranan Belanda sebelum pendudukan Jepang di Asia Tenggara.

Kajian penelitian sejarah yang ditulis Kuntowijoyo tersebut juga dapat dikelompokkan sebagai salah satu peletak dasar kajian sejarah sosial tentang masyarakat yang ditulis sebagai kesatuan yang kompleks. Setelah sebelumnya sang Maestro Guru Besar Sejarah Indonesia Prof. Sartono Kartodirjo menulis karya disertasi monumentalnya di University of Amsterdam pada tahun 1966 dengan kajian awal gerakan sosial di Indonesia berjudul “The Peasant Revolt of Banten 1888, It’s Condition, Course, and Sequel: A Case Study of Social Movement in Indonesia yang kemudian karya tersebut diterbitkan dalam bahasa Indonesia dengan judul “Pemberontakan Petani Banten 1888”. Sartono mulai memperkenalkan pandangan historiografi (penulisan sejarah) baru yang kemudian disebut sebagai pendekatan multidimensional (Multidimentional Approach) yang melibatkan ilmu sosial lain seperti teori sosiologi dan antropologi dalam pengembangan narasi sebuah sejarah.

Tinjauan utama Kuntowijoyo dalam disertasinya tersebut dijelaskan bahwa “ekologi wilayah Madura menentukan perjalanan sejarah Madura”. Kuntowijoyo meninjau tentang konsep ekologi yang khas di Madura yakni tegalan yang kemudian membentuk pola pemukiman penduduk Madura. Kuntowijoyo membandingkan ekologi tegalan (Madura), ekologi sawah (Jawa), dan ekologi ladang (luar Jawa) untuk membuat kajian komparatif dan mengkhususkan bahwa konsep ekologi tegal yang kemudian berwujud menjadi pola pemukiman hingga pada akhirnya membentuk suatu organisasi sosial. Karakteristik konsep ekologi tegalan yang identik dengan curah hujan kurang, tidak adanya sungai, dan tanahnya bersifat karst (tanah kapur).

Kuntowijoyo juga menjelaskan Madura secara historis dengan pendekatan multidimensi dalam ranah geografis tentang pola migrasi penduduk Madura. Hal ini berawal dari ekologi tegal yang pada dasarnya tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup penduduk Madura karena kondisi tanah yang gersang dan rendahnya curah hujan tahunan, sehingga gejala migrasi ke luar pulau Madura merupakan sebuah gejala yang permanen. Tentu sangat menarik bagaimana Kuntowijoyo melihat aktivitas migrasi/merantau bagi masyarakat Madura ditinjau secara spesifik oleh Kuntowijoyo dalam narasi sejarah yang sangat meluas dengan melibatkan kajian ilmu geografi dan ekologi wilayah.

BACAJUGA

Sejarah dan Persaksian

Asal Muasal Madura

Pola evolutif dalam perkembangan peranan kyai Madura menjelang abad ke-20 ditulis pula oleh Kuntowijoyo dengan pendekatan teleologis (gejala sesuatu yang bergerak pada satu tujuan). Perkembangan pola tersebut dikaji bahwa peranan kyai pada masa kerajaan tradisional bersifat pemimpin ritual keagamaan, kemudian berlanjut pada masa kolonial yang menjadikan kyai tidak hanya sebagai pemimpin keagamaan, tetapi memiliki peran penting sebagai pemimpin masyarakat. Hingga kemudian pasca kemerdekaan, pengaruh peranan kyai yang memiliki otoritas ritual keagamaan dan pemimpin masyarakat, berkembang menjadi pemimpin politik yang berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan pemerintahan. Konsep tersebut pada akhirnya mendapat terminologi baru tentang “kyai-politisi”.

Fenomena kyai-politisi tersebut ditinjau Kuntowijoyo dengan keluarnya Nahdlatul Ulama (NU) dari Masyumi pada tahun 1952, yang menjadikan berakhirnya masa belajar para kyai bermasyarakat untuk kemudian membentuk partai sendiri yakni partai NU. Berlanjut pada masa Orde Baru dengan adanya kebijakan penggabungan (fusi) partai-partai politik, mengharuskan NU bergabung bersama partai politik Islam lainnya seperti, Parmusi, PSII, dan Perti yang kemudian melebur menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada tahun 1973. Terselenggaranya Muktamar Situbondo pada 1985, memutuskan NU kembali kepada khittah sebagai organisasi kemasyarakatan Islam. Hal tersebut ditandai dengan NU melepas keterkaitan dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Peranan kyai selanjutnya tergantung pada massa secara individual.

Rendahnya dunia simbolik di Madura sebagaimana diungkapkan Kuntowijoyo dalam disertasinya tersebut, terlihat dari tidak hadirnya gerakan millenarisme dan gerakan eskatologis lainnya, seperti yang terjadi di Jawa dengan Pemberontakan Petani Banten 1888 oleh Prof. Sartono banyak terinspirasi akan kedatangan Ratu Adil atau Mahdi dengan peranan kyai dan tarekat sufinya sebagai wadah perlawanan terhadap penindasan kebijakan kolonial Belanda. Madura lebih mengadopsi kehidupan sosial yang utility dan moralistik. Sehingga jelas pula topik utama Kuntowijoyo dalam karya disertasinya tersebut meninjau bahwasanya “ekologi wilayah Madura turut menentukan jalannya sejarah Madura”.

ShareTweetSendShare

Related Posts

Rusdianto Samawa, Tinjau Lokasi pembibitan benih bening Lobster

KKP Belum Memberi Perlindungan untuk Nelayan Lobster

1 hari ago
Foto: kompas.com/Nansianus Taris

Bagaimana Jokowi Bisa Ditahan?

2 hari ago
Deklarasi Pemuda dan Mahasiswa untuk kabupaten kepulauan Sumenep pada tahun 2016

Menunggu Sumenep dalam Pertanyaan?

6 hari ago
Ilustrasi: Derrida dalam sampul buku Muhommad Al Hayad

Orang yang Masuk Surga Pertama adalah Perokok

2 minggu ago
Baju punggawa Bajau dalam perang mempertahankan Sulawesi dari Belanda

Pulau Sulawesi Sebagai Asal Usul Pertama Orang Bajau

2 minggu ago

Pemilu Serentak 2024: Jangan Jumawalah

2 minggu ago
Load More
Next Post
Foto : Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Suhaimi Ismy saat menggelar sosialisasi empat (4) pilar MPR RI, di yayasan Raudlatul Ma'arif Bebie, Desa Mekar Damai Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu 6 Februari 2021 (/Ist)

Anggota DPD Dapil NTB Dorong Penguatan Empat Pilar MPR RI di Era Industri 4.0

Discussion about this post

POPULER

  • Baca
  • Opini
  • Berita
Foto : Jajaran Bidang Propam Polda NTB bersama Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI dari TNI AD, AL, dan AU saat menggelar operasi penegakan disiplin bersama, dengan melakukan razia ke sejumlah tepat hiburan malam di Kota Mataram
Berita

Sejumlah Tempat Hiburan Malam di Mataram Dirazia Bid Propam Polda NTB dan Denpom TNI

28/02/2021
Berita

PBNW Serukan Berhizib Serentak Sambut HADI NW ke-68

28/02/2021
Indra Wahyudi di Senayan (foto: dok redaksi)
Profil

Indra Wahyudi dan Masa Depan DPC Demokrat Sumenep

28/02/2021
Berita

JPU Kasus Buni Yani, Jadi Kepala Kejari Muara Enim

28/02/2021
Jurnal Faktual

© 2020

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Rilis Berita
  • Saran Translate

Terhubung

No Result
View All Result
  • Opini
  • News
    • Birokrasi
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Wisata
    • Profil
    • Polling
  • Kirim Tulisan
  • Login
  • Sign Up

© 2020

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.