Indomie Tekor 5 Triliun, Akibat Di Serang Para Nitizen Pendukung Mie Gaga

Noer Huda
3 Min Read

jf.id – Perseteruan yang semakin memanas antara dua produsen mi instan terbesar di Indonesia, yakni Indomie dan Mie Gaga, telah menjadi sorotan utama di dunia maya. Netizen pendukung Mie Gaga dengan semangat menyerang akun Instagram resmi Indomie dengan komentar negatif dan hujatan yang tajam. Dampak dari aksi ini telah terasa, baik pada kinerja Indomie di pasar saham maupun di mata konsumen.

Dalam beberapa hari terakhir, harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), perusahaan induk dari Indomie, telah merosot tajam. Ketika perdagangan ditutup pada Kamis (31/8/2023), harga saham ICBP melorot sebanyak 6,25% menjadi Rp8.525 per saham¹. Selama satu bulan terakhir saja, harga saham ICBP mengalami penurunan mencapai 15,38%.

Efek dari penurunan harga saham ini juga terasa dalam kapitalisasi pasar ICBP, yang mengalami penyusutan sebesar Rp5,25 triliun dalam sebulan. Pada akhir bulan Juli 2023, nilai pasar ICBP masih mencapai Rp34,18 triliun. Namun, ketika bulan Agustus berakhir, nilai pasar ICBP hanya tersisa Rp28,93 triliun¹.

Perseteruan sengit antara pendiri merek mi instan ini juga telah memengaruhi preferensi konsumen. Banyak netizen yang secara terbuka menyatakan simpati dan dukungan kepada Djajadi Djaja, pendiri Mie Gaga, yang konon diklaim sebagai pencipta Indomie. Djajadi Djaja sendiri telah didepak dari Indomie pada tahun 1993 karena masalah keuangan, dan kemudian ia mendirikan Mie Gaga pada tahun 1980²³.

Netizen yang mendukung Mie Gaga mengklaim bahwa mereka lebih memilih produk ini daripada Indomie atas alasan kesehatan, rasa, dan harga yang lebih bersahabat. Mereka juga memandang Mie Gaga sebagai produk asli Indonesia yang tidak terkait dengan Salim Group, yang saat ini memiliki saham mayoritas dalam Indomie²³.

Perseteruan yang memanas ini dapat berdampak jangka panjang bagi Indomie. Potensi kehilangan pangsa pasar yang telah dibangun selama puluhan tahun menjadi ancaman nyata. Selain itu, citra merek Indomie juga dapat tergores akibat serangan tajam dari netizen.

Untuk mengatasi situasi ini, Indomie perlu segera mengambil tindakan strategis. Salah satu langkah yang perlu diambil adalah memberikan klarifikasi sejarah yang akurat mengenai Indomie dan hubungannya dengan Djajadi Djaja. Selain itu, upaya perbaikan kualitas produk dan layanan juga menjadi kunci untuk tetap menjadi pilihan utama konsumen di masa depan.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article