jfid – Profesional kesehatan, terutama dokter, seringkali dianggap memiliki status ekonomi yang baik karena pendapatan mereka yang tinggi.
Namun, di balik pendapatan yang besar, terdapat tantangan besar dalam mengelola keuangan pribadi dan profesional yang sering kali terabaikan.
Literasi keuangan menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan keberlangsungan finansial dan kesejahteraan mental para dokter.
saya akan membahas pentingnya literasi keuangan bagi dokter di Indonesia, kondisi literasi keuangan saat ini, dan langkah-langkah untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan profesional kesehatan.
Kondisi Literasi Keuangan di Indonesia
Indeks Literasi Keuangan Nasional
Menurut survei nasional literasi keuangan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022, indeks literasi keuangan di Indonesia mencapai 49,68%, meningkat dari 38,03% pada tahun 2019.
Indeks inklusi keuangan juga meningkat menjadi 85,10% dari sebelumnya 76,19% pada tahun 2019.
Peningkatan ini menunjukkan upaya yang signifikan dalam meningkatkan pemahaman dan akses masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan.
Literasi Keuangan di Kalangan Dokter
Meskipun tidak ada data spesifik mengenai literasi keuangan di kalangan dokter, umumnya profesional dengan pendidikan tinggi, termasuk dokter, memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan populasi umum.
Dokter, sebagai bagian dari kelompok ini, diperkirakan memiliki pemahaman keuangan yang lebih baik, namun masih terdapat kekurangan signifikan yang perlu diatasi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Profesor Yuval Bar-Or dari Johns Hopkins Carey Business School, banyak dokter yang merasa kurang siap dalam mengambil keputusan finansial dan sangat tertarik dengan pendidikan literasi keuangan.
Tantangan dan Dampak Kurangnya Literasi Keuangan
Dokter sering kali menghadapi beban finansial yang signifikan akibat biaya pendidikan yang tinggi, biaya untuk membuka praktik, serta kebutuhan keluarga dan pembelian rumah.
Rata-rata, dokter lulusan baru memiliki hutang pendidikan sekitar $200.000 (sekitar Rp 3 miliar).
Kurangnya pemahaman dalam mengelola keuangan dapat menyebabkan stres yang tinggi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan profesional mereka.
Pentingnya Literasi Keuangan bagi Dokter
Manfaat Literasi Keuangan
- Pengelolaan Hutang: Memahami cara mengelola dan mengurangi hutang dapat membantu dokter mengurangi stres finansial dan fokus pada pekerjaan mereka.
- Perencanaan Keuangan: Kemampuan untuk merencanakan keuangan jangka panjang, termasuk investasi dan pensiun, akan memberikan stabilitas finansial di masa depan.
- Pengambilan Keputusan Finansial yang Tepat: Pengetahuan tentang produk keuangan dan strategi investasi dapat membantu dokter membuat keputusan yang lebih bijak dan menghindari jebakan finansial.
Upaya Meningkatkan Literasi Keuangan
Pendidikan literasi keuangan harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan kedokteran.
Menurut penelitian Bar-Or, modul pendidikan keuangan yang komprehensif dapat membantu dokter memahami dasar-dasar perencanaan keuangan, penganggaran, pengelolaan hutang, dasar-dasar investasi, dan perencanaan pensiun.
Kesimpulan
Meningkatkan literasi keuangan di kalangan dokter adalah langkah penting untuk memastikan kesejahteraan finansial dan mental mereka.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan, dokter dapat membuat keputusan yang lebih bijak, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Pemerintah dan institusi pendidikan perlu bekerja sama untuk memasukkan pendidikan literasi keuangan dalam kurikulum kedokteran dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung para dokter dalam perjalanan keuangan mereka.