jfid – Di tengah hiruk pikuk keseharian, tak terbantahkan bahwa perokok sering kali mengabaikan ancaman tersembunyi
yang menyelinap di balik uapnya: tuberkulosis (TB).
Perpaduan antara rokok dan infeksi memunculkan gambaran yang tak kalah menakutkan.
Menelusuri Kaitan Merokok dengan Infeksi TB
Penelitian terbaru mengekspos hubungan yang mengkhawatirkan antara merokok
dan peningkatan risiko terinfeksi Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab TB.
Data menyatakan bahwa perokok memiliki risiko hingga 73 persen lebih tinggi
untuk terkena infeksi TB dibandingkan dengan non-perokok. Bahkan,
bagi perokok berat, risiko mengembangkan TB aktif bisa dua kali lipat lebih tinggi.
Angka-angka ini menjadi sinyal serius akan urgensi kontrol tembakau
dalam menanggulangi beban TB yang terus melonjak di tingkat global.
Melacak Dampak Merokok pada Kesehatan Paru-paru
Dalam memahami dampak merokok, tidak hanya sebatas kerusakan pada paru-paru yang terungkap.
Efek merokok memperlemah sistem kekebalan tubuh, menjadikannya lebih rentan terhadap infeksi TB.
Silia, struktur penjaga saluran pernapasan, juga menjadi korban akibat merokok,
memicu peningkatan risiko terkena infeksi bakteri TB.
Tidak mengherankan, perokok yang pernah menjalani pengobatan TB cenderung menghadapi risiko kambuh
yang lebih tinggi dibandingkan dengan non-perokok.