Perceraian Orangtua dan Risiko Stunting pada Anak

Noer Huda
2 Min Read
Perceraian Orangtua dan Risiko Stunting pada Anak
Perceraian Orangtua dan Risiko Stunting pada Anak

jfid – Perceraian orangtua adalah suatu peristiwa yang dapat berdampak signifikan terhadap anak.

Selain mempengaruhi kasih sayang dan pola asuh, perceraian juga dapat mempengaruhi asupan gizi anak.

Jika perceraian terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan anak, potensi stunting dapat meningkat. Situasi ini dapat menyebabkan asupan gizi anak menjadi kurang terperhatikan.

Perceraian dapat berdampak pada sisi ekonomi, sehingga orangtua tunggal harus mencari pemasukan atau bahkan pergi ke luar negeri. Akibatnya, anak menjadi korban dari keadaan tersebut.

Stunting bukan secara langsung terjadi karena kurangnya kasih sayang bagi anak.

Namun, kurang kasih sayang memberikan stimulan lebih untuk peningkatan risiko stunting atau kekurangan gizi kronis pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Edukasi percepatan penurunan stunting perlu terus dilakukan karena stunting bisa mengancam keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan.

Stunting tak melulu terjadi karena masalah gizi, tetapi juga faktor penyebab lain seperti keadaan psikologis anak dan ibu dan kurangnya kasih sayang.

Dengan memahami dampak perceraian terhadap risiko stunting pada anak, kita dapat lebih baik dalam mencegah dan menangani masalah ini.

Mari kita berinvestasi pada masa depan anak-anak kita dengan memberikan mereka kasih sayang, perhatian, dan gizi yang cukup.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article