jfid – Kanker ovarium pada anak adalah kondisi yang sangat jarang, tetapi ketika terjadi, dampaknya bisa sangat merusak, baik bagi kesehatan anak maupun kesejahteraan keluarga.
Biasanya, kanker ovarium menyerang wanita di atas usia 40 tahun, namun kasus langka pada anak-anak seperti yang dialami oleh bayi 19 bulan, Daneen Auni Riksi, menyoroti ancaman serius dari penyakit ini bagi anak-anak dan risiko jangka panjangnya.
Pemahaman Tentang Kanker Ovarium pada Anak
Kanker ovarium adalah pertumbuhan sel-sel abnormal di ovarium yang dapat menyebar ke area tubuh lainnya, terutama ketika mencapai stadium lanjut.
Berdasarkan data dari American Cancer Society, kanker ovarium pada anak lebih sering disebabkan oleh jenis tumor tertentu yang berbeda dengan kanker ovarium pada wanita dewasa.
Sel-sel kanker pada anak cenderung lebih agresif dan cepat berkembang karena adanya faktor-faktor genetik atau anomali kromosom tertentu.
Ancaman dan Risiko Jangka Panjang
Anak yang menderita kanker ovarium menghadapi berbagai ancaman terhadap kualitas hidup jangka panjang.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Cancer Institute, pengobatan kanker pada anak sering kali menimbulkan efek samping yang berkepanjangan, seperti masalah pertumbuhan, ketidaksuburan, dan masalah hormonal.
Selain itu, anak-anak dengan kanker ovarium juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami kekambuhan atau terkena jenis kanker lain di masa depan.
Lebih jauh lagi, komplikasi medis pada anak yang menjalani kemoterapi dan operasi pengangkatan ovarium dapat mengakibatkan gangguan kesehatan mental dan fisik.
Menurut Childhood Ovarian Cancer Association (COVCA), anak-anak yang selamat dari kanker ovarium sering kali harus berhadapan dengan tantangan emosional yang besar, termasuk kecemasan, stres, dan trauma akibat pengobatan yang intensif serta isolasi sosial yang mereka alami selama proses pengobatan.
Komplikasi Sosial dan Finansial
Selain ancaman kesehatan fisik, kanker pada anak membawa dampak sosial yang signifikan.
Anak-anak yang menjalani pengobatan kanker sering kali mengalami keterpisahan dari lingkungan sosial mereka, terutama dalam fase kritis tumbuh kembang.
Keluarga anak yang terkena kanker juga menghadapi beban finansial yang berat karena biaya pengobatan yang tinggi, yang mencakup operasi, kemoterapi, dan perawatan jangka panjang.
Organisasi seperti CancerCare dan American Cancer Society menawarkan bantuan finansial dan layanan konseling untuk keluarga anak-anak penderita kanker, tetapi tantangan ini tetap berat, terutama bagi keluarga dengan keterbatasan ekonomi.
Kebutuhan Penelitian dan Deteksi Dini
Pentingnya deteksi dini dan penelitian lebih lanjut dalam kasus kanker ovarium pada anak menjadi sorotan utama untuk mengatasi kondisi langka ini.
National Ovarian Cancer Coalition menyarankan agar keluarga dengan riwayat genetik kanker melakukan pemeriksaan medis sejak dini.
Dukungan dari masyarakat dalam bentuk donasi untuk penelitian kanker anak juga sangat diperlukan agar kondisi-kondisi langka seperti kanker ovarium pada anak dapat ditangani lebih baik di masa depan.
Kesimpulan
Kasus kanker ovarium pada anak bukan hanya tantangan medis, tetapi juga masalah sosial dan finansial yang kompleks. Keluarga yang menghadapi kondisi ini membutuhkan dukungan komprehensif dari komunitas, mulai dari bantuan finansial hingga dukungan psikologis.
Kasus seperti Daneen Auni Riksi menjadi pengingat betapa seriusnya dampak kanker pada anak dan betapa pentingnya kerja sama masyarakat dalam memberikan dukungan bagi mereka yang terkena dampak.
Dengan deteksi dini dan akses ke perawatan yang lebih baik, harapan untuk anak-anak yang terkena kondisi langka seperti ini dapat meningkat.