jfid – Uang kertas dan koin merupakan alat pembayaran yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa uang kertas dan koin yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi di pasaran?
Salah satunya adalah uang kertas pecahan Rp50.000 dengan gambar Soeharto dan koin Rp500 dengan gambar melati.
Uang kertas pecahan Rp50.000 dengan gambar Soeharto pertama kali diterbitkan pada 22 Februari 1993 untuk memperingati 25 Tahun Indonesia Membangun.
Uang kertas ini memiliki warna biru muda yang mendominasi bagian depannya dan gambar Soeharto yang menghiasi sisi depan.
Tulisan “PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 1995” di bagian kanan bawah menambah nilai historis dari uang tersebut.
Sisi belakang uang ini menampilkan gambar Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Uang ini memiliki nomor seri KAN159692 dan diterbitkan pada tahun 1995 sebagai bagian dari peringatan 25 Tahun Indonesia Membangun.
Sementara itu, koin Rp500 dengan gambar melati diterbitkan pada tahun emisi 1991 dan 1997. Koin ini memiliki diameter 25,5 mm dan berat 5,5 gram.
Koin ini terbuat dari bahan logam campuran yang terdiri dari 75% tembaga, 12,5% nikel, dan 12,5% seng.
Koin ini memiliki gambar melati di bagian depan dan lambang negara Garuda Pancasila di bagian belakang.
Lalu, apa yang membuat uang kertas dan koin ini memiliki nilai jual yang tinggi? Menurut pakar numismatik (ilmu tentang uang kuno) dari Universitas Indonesia, Dr.
Bambang Setiawan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai uang kuno, antara lain:
Kelangkaan
Uang kertas dan koin yang langka atau jarang ditemukan di pasaran tentu akan memiliki nilai yang lebih tinggi daripada yang banyak beredar.
Kelangkaan bisa disebabkan oleh jumlah uang yang diterbitkan, masa beredarnya, atau kondisi alam yang mempengaruhi keberadaan uang tersebut.
Kondisi
Uang kertas dan koin yang masih dalam kondisi baik atau sempurna (uncirculated) akan lebih diminati oleh kolektor daripada yang sudah rusak atau robek (poor).
Kondisi uang bisa dipengaruhi oleh cara penyimpanan, perawatan, atau penggunaannya.
Permintaan
Uang kertas dan koin yang memiliki permintaan yang tinggi di pasaran akan memiliki nilai yang lebih tinggi daripada yang kurang diminati.
Permintaan bisa dipengaruhi oleh faktor sejarah, estetika, atau sentimental dari uang tersebut.
Keunikan
Uang kertas dan koin yang memiliki keunikan atau ciri khas tertentu akan memiliki nilai yang lebih tinggi daripada yang biasa-biasa saja.
Keunikan bisa berupa gambar, warna, bentuk, ukuran, atau kesalahan cetak (error) dari uang tersebut.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, uang kertas pecahan Rp50.000 dengan gambar Soeharto dan koin Rp500 dengan gambar melati termasuk dalam kategori uang kuno yang langka, unik, dan memiliki permintaan yang tinggi.
Uang kertas ini hanya diterbitkan dalam jumlah terbatas dan tidak beredar lama karena digantikan oleh uang kertas pecahan Rp50.000 dengan gambar WR Soepratman pada tahun 1999.
Uang kertas ini juga memiliki keunikan berupa gambar Soeharto yang merupakan presiden kedua Indonesia yang berkuasa selama 32 tahun.
Uang kertas ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi karena merupakan bagian dari peringatan 25 Tahun Indonesia Membangun yang merupakan salah satu program pembangunan nasional di era Orde Baru.
Sedangkan koin Rp500 dengan gambar melati juga termasuk dalam kategori uang kuno yang langka dan unik. Koin ini hanya diterbitkan dalam dua tahun emisi, yaitu 1991 dan 1997.
Koin ini juga memiliki keunikan berupa gambar melati yang merupakan salah satu bunga nasional Indonesia yang melambangkan keindahan, kesucian, dan kesetiaan.
Koin ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi karena merupakan salah satu koin terakhir yang diterbitkan sebelum krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998.
Koin ini juga merupakan salah satu koin terakhir yang menggunakan lambang negara Garuda Pancasila sebelum diganti dengan lambang negara Garuda Pancasila dengan tulisan “Bhineka Tunggal Ika” pada tahun 1999.
Dengan demikian, tidak mengherankan jika uang kertas dan koin ini memiliki nilai jual yang sangat tinggi di pasaran.
Di beberapa platform aplikasi online, harga uang kertas ini dijual dengan harga antara Rp33 ribu hingga Rp30 juta.
Sedangkan di aplikasi online warna oren uang kertas pecahan Rp50.000 dijual dengan harga mulai dari Rp10 ribu sampai Rp90 ribu per lembarnya.
Sementara itu, harga jual koin Rp500 dengan gambar melati pun sangat bervariasi, mulai dari harga yang murah hingga relatif mahal.
Di toko online misalnya, ada yang menjualnya hanya seharga Rp5 ribu per keping, sampai ada yang menjualnya dengan harga mencapai Rp5 juta.
Bagi Anda yang tertarik untuk memiliki uang kertas dan koin ini sebagai tambahan koleksi pribadi Anda, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan, antara lain:
Mencari informasi
Sebelum membeli uang kertas dan koin ini, Anda harus mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang spesifikasi, ciri khas, dan harga pasaran dari uang tersebut.
Anda bisa mencari informasi dari internet, buku, majalah, atau kolektor lainnya.
Memilih penjual
Anda harus memilih penjual yang terpercaya, profesional, dan berpengalaman dalam menjual uang kuno.
Anda bisa mencari penjual dari toko online, lelang, bursa, atau komunitas kolektor. Anda juga harus memastikan bahwa penjual memberikan garansi keaslian dan kualitas dari uang yang dijual.
Menawar harga
Anda harus menawar harga yang sesuai dengan nilai dan kondisi dari uang kertas dan koin yang Anda inginkan.
Anda bisa membandingkan harga dari beberapa penjual dan menentukan harga yang wajar dan masuk akal.
Anda juga harus memperhatikan biaya pengiriman dan asuransi yang mungkin dikenakan oleh penjual.
Menyimpan dan merawat
Setelah Anda membeli uang kertas dan koin ini, Anda harus menyimpan dan merawatnya dengan baik agar tidak rusak atau hilang.
Anda bisa menggunakan album, kapsul, bingkai, atau kotak khusus untuk menyimpan uang kuno Anda.
Anda juga harus menjauhkan uang kuno Anda dari sinar matahari, kelembaban, debu, atau benda-benda tajam yang bisa merusaknya.