jfid – Konflik antara Israel dan Palestina yang terus memanas telah memicu gelombang solidaritas dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Banyak masyarakat Indonesia yang mengecam kekejaman Israel dan mendukung perjuangan Palestina dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan aksi boikot terhadap produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.
Namun, aksi boikot ini tidak semudah yang dibayangkan. Pasalnya, banyak produk yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia ternyata memiliki hubungan dengan Israel, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Beberapa di antaranya adalah produk teknologi yang sangat populer dan banyak digunakan, seperti X, Facebook, WhatsApp, Instagram, Google, YouTube, dan lain-lain.
Menurut laporan Global Web Index (2010), Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki pengguna internet terbanyak, yaitu sebesar 79,72%.
Selain itu, menurut majalah The Economist (2011), jumlah pengguna Facebook di Indonesia adalah terbesar kedua di dunia dan Twitter pada posisi ketiga terbesar di dunia.
Para CEO perusahaan teknologi tersebut, seperti Mark Zuckerberg dari Meta, Sundar Pichai dari Google, dan Satya Nadella dari Microsoft, telah mengeluarkan pernyataan yang mendukung Israel dan mengutuk serangan yang dilakukan oleh kelompok Hamas.
Lantas, apakah Indonesia tidak mampu untuk boikot produk-produk tersebut? Jawabannya tentu tidak. Indonesia sebenarnya memiliki banyak media sosial karya anak bangsa yang tidak kalah keren dan inovatif dengan produk-produk luar negeri.
Sayangnya, media sosial lokal ini belum mendapatkan dukungan yang optimal dari pemerintah dan masyarakat Indonesia sendiri.
Berikut adalah beberapa media sosial karya anak bangsa yang patut untuk diketahui dan dicoba:
Kwikku: Media sosial yang menawarkan berbagai fitur keren, seperti fitur Discover, Special Local Content, dan Fitur Single. Konten teks dan gambar juga dapat dibagikan di media sosial ini.
Kwikku juga pernah menghebohkan dunia novel Indonesia dengan mengadakan kompetisi penulisan novel yang menjanjikan hadiah hingga Rp 500 juta.
OORTH: Media sosial yang mengusung konsep yang sedikit berbeda. OORTH dirancang khusus untuk berbagai macam kegiatan sosial seperti halnya zakat, infaq, shodaqoh, penggalangan dana sosial dan banyak lagi lainnya.
Media sosial ini juga menyediakan berbagai konten kearifan lokal khas Indonesia.
YOGRT: Media sosial yang memiliki fitur mencari teman berdasarkan lokasi saat ini. Dengan demikian, pengguna dapat lebih cepat mendapatkan teman di media sosial.
Selain itu, media sosial ini juga menyediakan beberapa game dan kuis yang bisa digunakan oleh pengguna.
Ada juga fitur live streaming yang sangat cocok untuk berbagi momen dengan teman, kerabat dan orang-orang tersayang.
Sebangsa: Media sosial yang berbasis komunitas. Terdapat berbagai platform komunitas yang memfasilitasi aksi nyata komunitas yang tergabung di dalam media sosial ini.
Fitur yang ditawarkan pun begitu identik dengan menggunakan nama yang khas dengan budaya-budaya Indonesia.
Di sini juga terdapat fitur Bazaar Senggol yang bisa digunakan antar komunitas bisa saling berinteraksi antara satu dan lainnya, sehingga memungkinkan pengguna dapat memilih dan menentukan komunitas sesuai dengan minatnya.
Callind: Media sosial yang merupakan kependekan dari Calling Indonesia, adalah aplikasi media sosial hasil buatan wanita Indonesia asal Kebumen, Jawa Tengah.
Media sosial ini memungkinkan pengguna untuk berbagi foto dan video, suara, bahkan obrolan secara pribadi maupun dalam grup.
Kelebihan dari aplikasi ini adalah pengguna bisa mengumpulkan chat hingga 10.000 member secara gratis.
Fitur lainnya yang bisa ditemukan dari media sosial ini adalah fitur berita, donasi bahkan juga membayar tagihan.
LiteBig: Media sosial yang sudah ada sejak tahun 2013 dan dikembangkan oleh PT. Sandika Cahaya Mandiri. Media sosial ini menawarkan fitur-fitur menarik seperti LiteBig Chat, LiteBig Mail, LiteBig Video, LiteBig Music, LiteBig Games, LiteBig News, LiteBig Shopping, LiteBig Ads, dan LiteBig Wallet.
Media sosial ini juga mengklaim sebagai media sosial pertama di dunia yang memiliki fitur pembayaran online dengan menggunakan mata uang virtual LiteBig Coin (LBC).
Buzzbuddies: Media sosial yang hampir sama dengan Yogrt yang bisa menemukan teman melalui lokasi terdekat.
Bedanya terdapat pada treatment untuk pengguna baru yang merupakan sebuah tantangan. Contohnya seperti upload foto, login harian, membagikan post, dan lain-lain.
Apabila berhasil menyelesaikan tantangan, pengguna akan mendapatkan poin yang nantinya bisa ditukarkan dengan hadiah.
Salam: Media sosial yang dibuat oleh anak Indonesia. Aplikasi ini cocok sebagai perbincangan masyarakat Indonesia karena orang sering berkirim sapa kepada orang lain yang sudah lama tidak bertemu ketika sedang mengobrol.
Aplikasi ini juga menyediakan fitur ID untuk mencegah kontak salah tempat oleh orang lain. Selain itu, pengguna juga dapat mematikan Status Online jika tidak ingin terlihat aktif oleh orang lain.
MindTalk: Media sosial yang lebih berfokus pada hobi pengguna. Jadi, pengguna dan pengguna lain dengan hobi yang sama bisa berkumpul dan mendiskusikan berbagai minat yang menarik.
Pengguna juga bisa berbagi foto, video, bahkan bertukar pesan dengan banyak pengguna MindTalk lainnya.
DailyAct: Media sosial yang juga dirancang untuk mengumpulkan pengguna berdasarkan minat dan hobi yang mereka miliki. Hal ini dibuktikan dengan adanya fitur indikator yang menyediakan banyak kategori, seperti sports, travels, works, dan socials.
Lalu, ada juga fitur menarik seperti my favorite things, admire, serta collections yang dirancang untuk membantu pengguna agar lebih mudah dalam menemukan hal-hal yang menarik minatnya.
Hal itu juga memungkinkan pengguna membuat dan menjalin hubungan pertemanan dengan pengguna lainnya yang memiliki minat, hobi, dan kesukaan yang sama.
Sestyc: Media sosial yang tampilan platformnya begitu mirip dengan tampilan Instagram. Jadi, di sini pengguna dapat mengunggah foto bahkan juga video di feed dan storynya.
Namun, keunggulan media sosial ini yaitu pengguna dapat melihat siapa saja yang telah mengunjungi profilnya.
Selain itu, terdapat layanan telepon gratis yang bisa digunakan untuk melakukan panggilan telepon dan video call dengan pengguna Sestyc lainnya.
Itulah beberapa media sosial karya anak bangsa yang patut untuk diketahui dan dicoba. Semuanya tentu saja punya keunggulannya masing-masing yang tentu saja tidak kalah keren dengan aplikasi-aplikasi buatan luar negeri.
Namun, sayangnya media sosial lokal ini belum mendapatkan dukungan yang optimal dari pemerintah dan masyarakat Indonesia sendiri.
Padahal, media sosial lokal ini bisa menjadi alternatif bagi pengguna yang ingin boikot produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.
Selain itu, media sosial lokal ini juga bisa menjadi wadah untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, mari kita dukung dan banggakan media sosial karya anak bangsa ini sebagai bentuk apresiasi terhadap produk-produk buatan Indonesia.