jfid – Indonesia, negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, memiliki tantangan unik dalam hal konektivitas.
Industri penerbangan memainkan peran penting dalam menghubungkan pulau-pulau ini dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dalam upaya untuk menjawab tantangan ini dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, Indonesia telah memulai penelitian dan pengembangan pesawat listrik.
Menyongsong Masa Depan Pesawat Listrik
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, telah menyatakan bahwa Indonesia siap untuk mengembangkan model pesawat terbang bertenaga listrik.
Penelitian dan pengembangan ini sedang dan terus dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan emisi CO2, biaya operasional, dan akhirnya harga tiket pesawat.
Namun, meskipun optimisme ini, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi.
Salah satu tantangan utama adalah bahwa pesawat listrik yang dikembangkan saat ini masih menggunakan baterai berukuran besar, yang membuat pesawat menjadi lebih berat dibandingkan dengan pesawat konvensional.
Selain itu, teknologi baterai yang ada saat ini belum mampu digunakan untuk penerbangan jarak jauh dan waktu terbang yang lama.
Tantangan di Langit
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto, mengungkapkan bahwa Indonesia masih kesulitan untuk menerbangkan pesawat udara bertenaga listrik.
Menurutnya, teknologi baterai yang digunakan saat ini belum dapat digunakan untuk menghasilkan kecepatan setara dengan pesawat udara yang menggunakan bahan bakar fosil.
Namun, meski tantangan ini tampaknya besar, bukan berarti langit Indonesia akan selamanya bebas dari pesawat listrik.
Beberapa negara sudah berlomba-lomba untuk menghasilkan pesawat udara listrik yang andal dan efisien.
Misalnya, pabrikan magniX telah mengembangkan eCaravan, sebuah pesawat yang menggunakan badan pesawat Cessna Grand Caravan dan diharapkan mendapatkan sertifikasi dari Federal Aviation Administration (FAA) pada akhir tahun ini.
Menatap Langit yang Lebih Hijau
Meski tantangan ada, optimisme untuk masa depan pesawat listrik di Indonesia tetap tinggi.
Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim, menuturkan bahwa Indonesia bisa menggunakan pesawat N219, yang merupakan karya anak bangsa, sebagai pesawat udara listrik yang bisa diterbangkan.
Dengan demikian, meski langit Indonesia mungkin masih belum siap untuk pesawat listrik, langkah-langkah yang diambil menunjukkan komitmen kuat untuk mencapai tujuan tersebut.
Seperti pepatah lama, “Rome wasn’t built in a day”. Demikian pula, langit Indonesia yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan tidak akan terwujud dalam semalam.
Namun, dengan penelitian dan pengembangan yang sedang berlangsung, kita bisa berharap bahwa suatu hari nanti, kita akan melihat pesawat listrik melintasi langit Indonesia.