jf.id – Dunia siber terus berkembang dengan cepat, dan di dalamnya terdapat cerita menarik tentang individu yang mampu meretas sistem kompleks hanya dengan menggunakan alat sederhana. Salah satu kisah yang menarik adalah tentang Arion Kurtaj, seorang remaja berusia 18 tahun yang mengguncang jagat maya dengan kepiawaiannya dalam meretas menggunakan ‘Android Box’, perangkat yang umumnya digunakan untuk mengubah TV biasa menjadi smart TV. Namun, bagi Arion, ‘Android Box’ adalah alat untuk meretas.
Arion Kurtaj, lahir dan tinggal di Oxford, Inggris, adalah seorang remaja yang memiliki minat luar biasa dalam dunia hacking. Namun, yang membuatnya lebih menarik adalah fakta bahwa Arion menderita autisme, yang mungkin memengaruhi cara pandang dan kreativitasnya dalam mengatasi tantangan siber. Meski tanpa pelatihan formal, ia memanfaatkan sumber daya internet untuk memperdalam pengetahuannya tentang hacking. Hal ini membawanya bergabung dengan kelompok hacker Lapsus$, yang mayoritas anggotanya berasal dari Brasil dan Inggris.
Yang mengejutkan adalah, tentang peralatan yang digunakan Arion untuk meretas. Meskipun tanpa menggunakan perangkat komputer yang canggih, ia mengandalkan ‘Android Box’, sebuah perangkat kecil dengan kemampuan mengubah TV konvensional menjadi perangkat pintar dengan sistem operasi Android. Namun, Arion melihat potensi lebih dari perangkat ini. Dengan mengakses layanan cloud computing dan menjalankan aplikasi hacking, ‘Android Box’ yang menjadi senjata utamanya.
Arion Kurtaj dan kelompok Lapsus$ telah menghebohkan dunia siber dengan aksi-aksi hacking mereka. Pada tahun 2021 dan 2022. Mereka berhasil mengeksploitasi celah keamanan pada perusahaan-perusahaan raksasa seperti BT, EE, Uber, Nvidia, dan bahkan Rockstar Games. Modus mereka adalah melibatkan pencurian data berharga dari perusahaan-perusahaan ini, yang kemudian mereka gunakan sebagai alat tawar-menawar untuk meminta tebusan.
Salah satu aksi hacking paling menonjol adalah ketika Arion berhasil menyusup ke dalam jaringan Slack Rockstar Games. Ia tidak hanya berhasil meretas, tetapi juga mengaku sebagai seorang hacker, bukan pegawai Rockstar. Ia mengklaim telah mengunduh seluruh data tentang game GTA 6, sebuah rilis yang sangat dinanti-nantikan, dan mengancam akan membeberkan source code game tersebut kepada khalayak umum. Lebih mencengangkan lagi, ia mempublikasikan 90 klip video dari gameplay GTA 6 di sebuah forum dengan nama pengguna “TeaPotUberHacker”.
Yang membedakan Arion Kurtaj adalah pendekatan yang unik dalam melakukan aksi-aksinya. Dengan hanya menghubungkan ‘Android Box’ ke TV atau monitor, ia dapat memanipulasi jaringan dengan lancar. Keyboard dan mouse menjadi senjatanya untuk mengendalikan ‘Android Box’, sementara koneksi internet dipasok melalui hotspot ponselnya atau Wi-Fi publik. Ia juga sering berpindah-pindah tempat untuk menghindari deteksi oleh polisi, menambahkan dimensi permainan kucing-kucingan dalam ceritanya.
Tindakan hacking yang dilakukan oleh Arion Kurtaj dan kelompok Lapsus$ tak dapat diabaikan. Dampaknya meluas, tidak hanya bagi mereka, tetapi juga masyarakat luas. Arion ditangkap oleh polisi pada bulan Juli 2023 setelah menjadi korban doxxing oleh kelompok hacker saingannya. Kondisi mentalnya yang rentan membuatnya dianggap tidak layak untuk diadili.
Bagi masyarakat, kisah ini menjadi pengingat akan kerentanan dunia siber di era digital saat ini. Ancaman yang ditimbulkan oleh hacker berpotensi mengakibatkan pencurian data pribadi, finansial, dan bisnis, yang pada gilirannya mengakibatkan kerugian material dan immaterial yang besar.
Kisah Arion Kurtaj memberikan gambaran tentang bakat yang tak terduga dan potensi yang dapat dihasilkan dalam dunia hacking. Penggunaan ‘Android Box’ sebagai alat utama dalam serangkaian aksi yang menarik dan kontroversial menunjukkan bahwa kreativitas luar biasa, bisamuncul dari sumber daya yang sederhana.
Namun, pelajaran yang lebih besar adalah pentingnya keamanan siber di dunia yang semakin terhubung ini. Kisah ini mengingatkan kita akan kerentanan yang dihadapi oleh data kita dan perlunya tindakan hati-hati dalam menghadapi ancaman siber. Lebih dari itu, kisah Arion Kurtaj mengajarkan kita tentang tanggung jawab kita dalam menggunakan teknologi secara positif dan bermanfaat bagi masyarakat dan dunia secara keseluruhan.