Jfid – Sebuah fenomena baru dalam aktivisme digital telah muncul di Indonesia dengan munculnya Gerakan Blockout 2024, yang menargetkan selebritas dan influencer yang dianggap tidak peka terhadap isu-isu sosial dan politik global, khususnya konflik di Palestina.
Gerakan ini mengajak masyarakat untuk memblokir akun media sosial dari individu-individu terkenal yang bungkam atau bahkan mendukung genosida di Palestina.
Apa Itu Gerakan Blockout 2024?
Gerakan Blockout 2024 adalah seruan online yang dimulai setelah perhelatan Met Gala 2024, yang bertujuan untuk memblokir akun media sosial dari aktor Hollywood hingga influencer yang abai terhadap peperangan di Palestina.
Gerakan ini pertama kali muncul sebagai reaksi terhadap sikap beberapa selebritas yang tidak membuat pernyataan atau bahkan mendukung tindakan militer di Gaza.
Siapa Saja yang Masuk Daftar Blokir?
Daftar blokir yang beredar di media sosial mencakup nama-nama seperti Agnez Mo, Cinta Laura, Anggun C. Sasmi, Ria Ricis, Maudy Ayunda, Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Nicholas Saputra, Raisa, dan banyak lainnya.
Daftar ini terus berkembang seiring dengan penambahan nama-nama baru oleh warganet.
Bagaimana Gerakan Ini Berdampak pada Selebritas?
Gerakan ini bertujuan untuk mengurangi pendapatan dan popularitas para selebritas yang masuk dalam daftar blokir.
Dengan memblokir akun-akun tersebut, pengikut mereka di media sosial akan berkurang, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pendapatan iklan dan endorsement mereka.
Reaksi Publik Terhadap Gerakan Blockout 2024
Reaksi publik terhadap gerakan ini bervariasi.
Beberapa mendukung penuh gerakan ini sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina, sementara yang lain mengkritiknya sebagai bentuk aktivisme performatif yang tidak efektif dalam menyelesaikan konflik.
News peg dari berita ini adalah meningkatnya kesadaran publik terhadap isu global dan bagaimana media sosial menjadi alat baru dalam aktivisme.
News hook-nya adalah bagaimana gerakan ini mempengaruhi kehidupan publik dan profesional dari selebritas yang terkenal di Indonesia.
“Gerakan ini adalah tentang membuat pernyataan.Tentang memilih untuk tidak diam dan menunjukkan solidaritas kita terhadap mereka yang menderita,” ujar seorang aktivis yang terlibat dalam gerakan ini.
Gerakan Blockout 2024 menandai era baru dalam aktivisme digital, di mana warganet memiliki kekuatan lebih untuk mempengaruhi opini publik dan perilaku selebritas.
Meskipun dampak jangka panjangnya masih harus dilihat, gerakan ini telah memicu diskusi penting tentang tanggung jawab sosial dan politik individu yang berpengaruh di era media sosial.
Untuk informasi lebih lanjut dan perkembangan terbaru mengenai Gerakan Blockout 2024, Anda dapat mengikuti tautan ini.