jfid – Sertu Afriadi adalah salah satu dari sekian banyak prajurit TNI yang bertugas di Papua, wilayah yang kerap dilanda konflik bersenjata antara aparat keamanan dan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Pada Jumat, 5 Januari 2024, ia gugur ditembak KKB di Distrik Taganombak, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan.
Sertu Afriadi adalah anggota Satgas Yonif 751/Raider yang sedang melaksanakan operasi pengamanan di wilayah tersebut.
Ia bersama rekan-rekannya sedang melakukan patroli rutin ketika mendapat serangan mendadak dari KKB yang bersembunyi di balik pepohonan.
Sertu Afriadi terkena tembakan di bagian dada dan meninggal di tempat.
Jenazah Sertu Afriadi kemudian dievakuasi ke Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya, sebelum dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Ia mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Pratu menjadi Sertu sebagai penghargaan atas pengorbanannya.
Ia juga mendapat tali asih dari Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat.
Sertu Afriadi lahir pada 14 Februari 1999 di Desa Karangtengah, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas.
Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara pasangan Sutrisno dan Siti Nurhayati.
Ia menamatkan pendidikan dasar dan menengah di desanya, lalu melanjutkan ke SMK Negeri 1 Banyumas jurusan teknik mesin.
Sejak kecil, Sertu Afriadi bercita-cita menjadi tentara. Ia mengikuti jejak kakaknya, Serda Agus Setiawan, yang juga berdinas di TNI AD.
Ia mendaftar menjadi prajurit pada tahun 2018 dan lulus seleksi.
Ia kemudian mengikuti pendidikan dasar militer di Rindam IV/Diponegoro selama enam bulan.
Setelah lulus, Sertu Afriadi ditugaskan di Yonif 751/Raider yang bermarkas di Jayapura, Papua.
Ia mengabdi di satuan tempur yang memiliki moto “Sakti, Tangguh, dan Profesional”. Ia menjalani berbagai latihan dan operasi di wilayah Papua yang penuh tantangan dan risiko.
Sertu Afriadi dikenal sebagai prajurit yang disiplin, loyal, dan berani. Ia juga memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Ia sering terlibat dalam kegiatan bakti sosial, seperti membantu masyarakat setempat dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Ia juga akrab dengan anak-anak Papua yang sering ia ajak bermain dan belajar.
Salah satu kenangan terakhir Sertu Afriadi adalah ketika ia merayakan Natal bersama masyarakat Papua pada 25 Desember 2023.
Ia tampak gembira dan bahagia berbaur dengan warga yang berbeda suku, agama, dan budaya.
Ia mengabadikan momen tersebut dalam sebuah foto yang ia unggah di media sosialnya.
Foto itu menjadi saksi bisu atas dedikasi dan pengabdian Sertu Afriadi untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan negara di Papua.
Ia rela meninggalkan keluarga dan kampung halamannya demi mengemban tugas mulia sebagai prajurit TNI.
Ia juga menjadi simbol dari semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Sertu Afriadi telah gugur sebagai pahlawan. Ia meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, rekan-rekan, dan bangsa.
Namun, ia juga meninggalkan warisan yang berharga bagi kita semua. Ia mengajarkan kita tentang nilai-nilai patriotisme, profesionalisme, dan kemanusiaan.
Ia menginspirasi kita untuk terus berjuang dan berbakti untuk Indonesia.
Semoga arwah Sertu Afriadi tenang di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan.
Semoga rekan-rekan yang masih bertugas diberi perlindungan dan keselamatan.
Semoga Papua segera damai dan sejahtera. Semoga Indonesia tetap merdeka dan bersatu.