31 Agustus 1778: Pertempuran Tragis di Bronx

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
4 Min Read

jfid – Salah satu kisah yang paling mengesankan bagi saya, yaitu pertempuran Kingsbridge, yang terjadi pada tanggal 31 Agustus 1778 di Bronx, New York. Pertempuran ini melibatkan pasukan Inggris dan sekutu-sekutunya melawan pasukan Amerika dan sekutu-sekutunya, termasuk suku Indian Stockbridge, yang merupakan keturunan dari suku Mohican dan Wappinger.

Suku Indian Stockbridge berasal dari daerah Hudson River Valley, New England, dan Mid-Atlantic, yang merupakan wilayah pertama yang dijajah oleh orang-orang Eropa. Mereka menjadi Kristen dan tinggal di sebuah desa bernama Stockbridge di Massachusetts, di mana mereka berhubungan baik dengan penduduk kulit putih.

Mereka juga berperang bersama Inggris melawan Prancis dan suku-suku asli lainnya dalam Perang Tujuh Tahun. Namun, ketika Revolusi Amerika pecah, mereka memilih untuk mendukung pihak Amerika, karena mereka merasa bahwa Inggris telah mengkhianati hak-hak mereka sebagai penduduk asli dan sekutu setia.

Pada tahun 1777, sekelompok Indian Stockbridge bergabung dengan tentara Kontinental di bawah pimpinan Jenderal Horatio Gates, dan berperan penting dalam mengalahkan pasukan Inggris di Pertempuran Saratoga.

Ad image

Kemenangan ini membuat Prancis tertarik untuk membantu Amerika melawan Inggris, dan menandatangani perjanjian aliansi pada tahun 1778. Namun, perang masih berlanjut, dan pasukan Inggris masih menguasai kota New York dan sekitarnya.

Pada musim panas tahun 1778, pasukan Amerika dan Prancis berencana untuk menyerang New York dari dua arah: darat dan laut. Untuk mendukung rencana ini, sekelompok Indian Stockbridge dipimpin oleh Daniel Nimham, seorang pemimpin suku yang berpengalaman dan berwibawa.

Mereka bertugas sebagai pengintai, pengganggu, dan penyerbu di daerah yang disebut “Neutral Ground” atau “Zona Netral”, yaitu daerah antara kedua tentara yang tidak sepenuhnya dikuasai oleh salah satu pihak. Mereka sering menyerang pos-pos Inggris, menghancurkan jembatan dan jalan, merebut persediaan dan senjata, dan membantu tawanan-tawanan Amerika untuk melarikan diri.

Namun, tindakan-tindakan ini membuat pasukan Inggris marah dan ingin membalas dendam. Pada tanggal 31 Agustus 1778, sekitar 500 tentara Inggris dan Hessian (tentara bayaran Jerman) dipimpin oleh Kolonel Banastre Tarleton dan Mayor John Graves Simcoe. Mereka adalah dua perwira yang terkenal karena kekejaman dan keberanian mereka dalam pertempuran.

Mereka mengetahui keberadaan Indian Stockbridge di sebuah bukit di dekat Kingsbridge, sebuah jembatan penting yang menghubungkan Manhattan dengan Bronx. Mereka kemudian menyusun sebuah rencana untuk mengepung dan menyerang mereka dari empat arah.

Pertempuran pun pecah dengan sengit. Indian Stockbridge berusaha bertahan dengan gagah berani, tetapi mereka kalah jumlah dan persenjataan. Mereka menggunakan busur panah, tomahawk, dan senapan lontak yang lambat untuk menembak, sementara pasukan Inggris menggunakan senapan api modern yang lebih cepat dan akurat.

Selain itu, pasukan Inggris juga dibantu oleh beberapa suku asli lainnya yang berpihak pada mereka, seperti Iroquois dan Mohawk. Daniel Nimham dan putranya Abraham Nimham gugur dalam pertempuran tersebut. Dari sekitar 60 Indian Stockbridge yang terlibat, hanya 17 yang selamat.

Pertempuran Kingsbridge adalah salah satu pertempuran paling berdarah dan tragis dalam sejarah Amerika. Ini menunjukkan betapa beratnya perjuangan suku-suku asli Amerika untuk mempertahankan tanah dan kebebasan mereka di tengah-tengah konflik antara dua kekuatan kolonial.

Suku Indian Stockbridge adalah salah satu contoh dari suku-suku asli yang berani mengambil risiko dan mengorbankan nyawa mereka untuk mendukung kemerdekaan Amerika, meskipun mereka sering diabaikan dan dikhianati oleh pihak Amerika sendiri. Mereka pantas mendapatkan penghargaan dan penghormatan sebagai pejuang-pejuang yang berjasa bagi bangsa ini.

Share This Article