Kisah Astronot Uni Soviet Terakhir yang Terkatung-Katung di Luar Angkasa

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
2 Min Read
The Tale of the Last Soviet Cosmonaut Adrift in Space
The Tale of the Last Soviet Cosmonaut Adrift in Space
- Advertisement -

jfid – Sergei Krikalev adalah seorang astronot Uni Soviet yang mengalami nasib tragis saat menjalankan misi di stasiun luar angkasa Mir pada tahun 1991.

Dia terpaksa tinggal lebih lama di luar angkasa karena negara asalnya, Uni Soviet, mengalami perpecahan dan bubar.

Krikalev seharusnya hanya berada di Mir selama 5 bulan, dari Mei hingga Oktober 1991. Namun, saat dia hendak pulang, dia ditolak oleh pemerintah Rusia yang menggantikan Uni Soviet. Alasannya, pemerintah tidak memiliki dana dan prioritas untuk memulangkan seorang astronot.

Selain itu, lokasi peluncuran roket yang berada di Kazakhstan juga sudah tidak lagi berada di bawah kendali Rusia, karena Kazakhstan telah mendeklarasikan kemerdekaannya. Krikalev pun tidak memiliki tempat untuk mendarat.

Ad image

Akibatnya, Krikalev harus menunggu hingga Maret 1992, atau 10 bulan setelah keberangkatannya, untuk bisa kembali ke bumi. Dia dibantu oleh pemerintah Jerman yang bersedia membayar biaya kepulangannya.

Selama di luar angkasa, Krikalev mengalami berbagai masalah fisik dan psikologis. Tubuhnya melemah karena kehilangan massa otot dan tulang. Sistem imunitasnya juga berubah dan membuatnya rentan terkena penyakit. Dia juga merasa bosan dan stres karena tidak ada hiburan dan hanya melihat langit hitam setiap hari.

Krikalev dikenal sebagai “orang Uni Soviet terakhir” karena dia adalah astronot terakhir yang berangkat dengan bendera Uni Soviet dan kembali dengan bendera Rusia.

Meski begitu, dia tidak trauma dengan pengalamannya dan tetap menjadi astronot hingga tahun 2005.

Dia bahkan menjadi orang pertama yang mengunjungi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Kisah Krikalev menunjukkan betapa beratnya tantangan dan risiko yang dihadapi oleh para astronot. Mereka harus rela meninggalkan keluarga, teman, dan tanah air mereka untuk menjelajahi luar angkasa demi kemajuan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan.

- Advertisement -
Share This Article