jfid – Domba Garut bukanlah domba biasa. Domba Garut adalah ikon Kabupaten Garut.
Jawa Barat, yang memiliki ciri khas fisik dan budaya yang unik.
Domba Garut adalah hasil persilangan segitiga antara domba lokal.
Domba merino, dan domba st. croix, yang dilakukan oleh Adipati Limbangan Garut pada abad ke 19.
Domba Garut memiliki tubuh besar, tanduk melengkung, bulu tebal, dan kaki kuat.
Domba Garut juga memiliki tradisi yang melekat, yaitu adu domba.
Adu domba adalah atraksi yang menampilkan dua ekor domba Garut yang saling bertarung dengan tanduknya.
Adu domba sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, dan menjadi hiburan bagi masyarakat Garut.
Adu domba juga menjadi ajang prestise bagi pemilik domba Garut.
Yang rela mengeluarkan biaya besar untuk merawat dan melatih domba Garutnya.
Domba Garut yang diikutsertakan dalam adu domba harus memiliki spesifikasi tertentu.
Seperti berat minimal 80 kg, tinggi minimal 80 cm, panjang minimal 120 cm, dan lingkar dada minimal 100 cm.
Domba Garut juga harus memiliki mental yang baik, yaitu berani, agresif, dan tidak mudah menyerah.
Domba Garut yang memenuhi spesifikasi tersebut bisa mencapai harga jutaan rupiah, bahkan puluhan juta rupiah.
Domba Garut tidak hanya terkenal di Garut, tetapi juga di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri.
Domba Garut sudah diekspor ke beberapa negara, seperti Malaysia, Brunei, Singapura, dan Arab Saudi.
Domba Garut juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Garut.
Beberapa tempat yang bisa dikunjungi untuk melihat adu domba Garut adalah Lapangan Ciateul.
Lapangan Cikajang, Lapangan Cisurupan, dan Lapangan Cilawu.
Domba Garut adalah warisan budaya yang harus dilestarikan dan dikembangkan.
Domba Garut adalah bukti kreativitas dan kecintaan masyarakat Garut terhadap hewan peliharaannya.
Domba Garut adalah kebanggaan Garut, Jawa Barat, dan Indonesia.