jfid – Skechers, merek sepatu ternama asal Amerika, belakangan ini menjadi sorotan publik. Kontroversi muncul seiring dengan tuduhan bahwa Skechers mendukung Israel, negara yang tengah berkonflik dengan Palestina.
Tuduhan ini telah mempengaruhi narasi global Skechers, memicu penelitian intensif dan aktivisme yang menantang integritas merek.
Keterlibatan Skechers dengan Israel
Pada tahun 2016, Skechers memulai kemitraan strategis dengan MGS Sport Trading Ltd., sebuah perusahaan distribusi sepatu Israel.
Langkah ini bertujuan untuk memanfaatkan strategi penjualan global Skechers dan berhasil meningkatkan penjualan secara signifikan.
Namun, hal ini juga memicu spekulasi dan kontroversi luas, mempertanyakan sejauh mana Skechers mendukung kepentingan Israel.
Tuduhan terhadap Presiden Skechers
Tuduhan semakin meningkat ketika Michael Greenberg, Presiden Skechers, memposting konten yang tampaknya mendukung Israel di akun Instagram pribadinya.
Postingan tersebut, yang menampilkan pertemuan dengan tokoh politik Israel dan kunjungan ke situs-situs religius, memicu tuduhan dukungan implisit terhadap Israel, yang mengarah pada kritik dan skeptisisme yang luas.
Skechers dan Gerakan Boikot
Di tengah posisinya di industri alas kaki, Skechers berjuang dengan debat kontroversial atas persepsi hubungannya dengan Israel.
Dugaan kolaborasi dan kecenderungan presiden telah memicu skeptisisme dan aktivisme yang bersemangat, yang mengarah pada gerakan boikot yang luas.
Skechers belum memberikan respons resmi terhadap tuduhan dan boikot yang ditujukan padanya.
Skechers di Indonesia
Di Indonesia, Skechers juga menjadi target boikot oleh sebagian anggota masyarakat yang bersimpati dengan Palestina.
Boikot ini meningkat setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang mendukung agresi Israel terhadap Palestina, baik secara langsung maupun tidak langsung, termasuk dengan membeli produk dari perusahaan yang secara terbuka mendukung Israel.
Namun, Skechers Indonesia membantah setiap hubungan dengan Skechers Israel atau dukungan terhadap Israel.
Kesimpulan
Skechers, sebagai merek sepatu ternama, kini berada di tengah kontroversi pro-Israel. Meski demikian, Skechers Indonesia menegaskan bahwa mereka adalah perusahaan lokal yang didirikan sejak 2011 dengan lisensi dari Skechers USA.
Mereka juga mengklaim tidak pernah mendonasikan sepatu atau dana kepada Israel atau organisasi terkait. Skechers Indonesia menghargai hak masyarakat untuk memilih produk sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai mereka.