jfid – Lebaran identik dengan berbagai tradisi, salah satunya adalah hidangan khas yang selalu dinanti-nanti. Di antara hidangan tersebut, kue basah tradisional selalu menjadi primadona.
Rasanya yang manis dan legit, teksturnya yang lembut dan beragam, serta aromanya yang harum, selalu berhasil menggoda selera dan menghadirkan suasana hangat di momen Lebaran.
Sejarah dan Makna Kue Basah Tradisional
Kue basah tradisional telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak berabad-abad lalu. Akarnya dapat ditelusuri hingga tradisi kerajaan kuno, di mana kue-kue ini disajikan sebagai hidangan istimewa untuk para tamu dan bangsawan.
Seiring waktu, tradisi ini berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran di masyarakat Indonesia.
Lebih dari sekadar hidangan lezat, kue basah tradisional juga memiliki makna simbolis. Bentuk dan warnanya yang beragam sering kali dikaitkan dengan doa dan harapan baik untuk masa depan. Contohnya, kue lapis legit yang melambangkan keberuntungan dan kesuksesan, dan kue nastar yang melambangkan kelimpahan rezeki.