jfid – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina International Shipping (PIS) terus mengembangkan bisnis angkutan laut dengan memiliki sejumlah kapal raksasa yang siap melayani kebutuhan distribusi energi nasional dan internasional.
Kapal-kapal tersebut antara lain kapal tanker minyak mentah (VLCC), kapal tanker gas (VLGC), kapal pengangkut petrokimia, dan kapal penyimpanan terapung (FSO).
Salah satu kapal tanker raksasa milik PIS adalah PERTAMINA PRIDE yang berukuran 301.000 DWT dan berkapasitas 2 juta barel minyak mentah. Kapal ini dibangun di galangan Japan Marine United (JMU) sejak tahun 2018 dan mulai berlayar pada Februari 2021.
Kapal ini menggunakan teknologi Super Stream Duct yang membuatnya memiliki kecepatan dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.
Selain itu, PIS juga memiliki kapal tanker gas raksasa Prolific yang masuk dalam jajaran kapal pengangkut gas terbesar di dunia. Kapal ini resmi menjadi milik PIS per Februari 2023 dan memiliki kemampuan mengangkut komoditas LPG, chemical cargo, dan amonia.
Kapal ini dioptimalkan untuk melayani rute perdagangan luar negeri dengan fokus utama di area West of Suez dan North West Europe.
PIS juga menambah armadanya dengan kapal pengangkut petrokimia Mahakam yang memiliki kapasitas 35.000 ton. Kapal ini diserahkan dari galangan Hyundai Mipo Dockyard Co Ltd, Korea Selatan pada Agustus 2023.
Kapal ini merupakan bagian dari program pembelian 10 kapal baru yang akan selesai hingga akhir 2023. Kapal ini diharapkan dapat mendukung ekspansi pasar petrokimia dunia.
Selain kapal milik, PIS juga mengelola time charter dan spot charter yang dapat disewa melalui e-chartering. Hingga saat ini, PIS telah memiliki total 750 kapal yang terdiri dari berbagai jenis dan ukuran.
PIS juga melakukan program Long Term Time Charter (LTTC) untuk mengembangkan industri pelayaran nasional. Pada tahun 2016, PIS menandatangani kontrak dengan perusahaan pelayaran untuk LTTC 5 kapal berukuran kecil.
PIS juga mengelola layanan maritim di setiap pelabuhan yang dikunjungi oleh kapal-kapalnya. Saat ini, terdapat 137 pelabuhan yang dikelola oleh PIS, terdiri dari 107 terminal khusus dan terminal untuk kepentingan sendiri, serta 30 pelabuhan EP dan KKKS.
PIS juga mengelola 167 dermaga, 13 Single Point Mooring (SPM), 6 Ship to Ship (STS) transfer, dan 10 Central Buoy Mooring (CBM).
Dengan memiliki koleksi kapal-kapal raksasa, PIS siap menjadi pemain global di bisnis angkutan laut. PIS juga berkomitmen untuk mendukung industri maritim nasional dengan menerapkan prinsip sabotase, yaitu menggunakan bendera Indonesia dan awak kapal Indonesia untuk kapal-kapalnya yang beroperasi di Indonesia.
PIS juga menerapkan standar operasional yang tinggi dengan mengikuti TMSA (Tanker Management & Self-Assessment) dan SIRE (Ship Inspection Report).