jfid – Di era modern, konsep pernikahan mengalami banyak perubahan signifikan. Salah satu fenomena menarik yang sedang marak di Jepang adalah ‘Friendship Marriage’. Ini adalah konsep pernikahan yang unik dan berbeda dari pernikahan tradisional.
Apa Itu Friendship Marriage?
‘Friendship Marriage’ adalah pernikahan yang tidak melibatkan unsur cinta romantis dan seks. Dalam jenis pernikahan ini, pasangan hidup bersama sebagai teman baik, berbagi minat dan nilai yang sama tanpa melibatkan perasaan romantis.
Fenomena ini semakin populer di kalangan generasi muda Jepang, terutama di antara mereka yang berusia rata-rata 32,5 tahun dengan penghasilan di atas upah minimum regional (UMR).
Mereka memandang ‘Friendship Marriage’ sebagai alternatif yang lebih nyaman dan praktis dibandingkan pernikahan tradisional.
Mengapa Friendship Marriage Menjadi Pilihan?
Ada beberapa alasan mengapa banyak orang muda di Jepang memilih konsep ini. Salah satunya adalah keinginan untuk memiliki teman sekamar yang memiliki minat yang sama.
Pasangan dalam ‘Friendship Marriage’ merasa lebih nyaman menjalani hidup bersama seseorang dengan selera dan nilai yang sejalan, daripada mempertaruhkan konflik yang mungkin muncul dalam hubungan romantis.
Selain itu, pasangan dalam ‘Friendship Marriage’ dapat memutuskan untuk memiliki anak melalui inseminasi buatan. Ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk membangun keluarga tanpa melibatkan hubungan seksual.
Konsep ini juga menarik bagi individu aseksual dan homoseksual yang ingin menghindari pola pernikahan tradisional.
Dampak dan Tantangan Friendship Marriage
Meskipun terlihat ideal, ‘Friendship Marriage’ tidak lepas dari tantangan. Mengatur pembagian pengeluaran, pekerjaan rumah tangga, dan bahkan penggunaan ruang lemari es bisa menjadi masalah yang harus dihadapi.
Namun, diskusi terbuka tentang hal-hal tersebut justru membantu hampir 80 persen pasangan dalam tipe hubungan ini untuk hidup bahagia bersama.
Fenomena ini juga menunjukkan perubahan pandangan masyarakat terhadap pernikahan dan hubungan. Meski memiliki tantangan, konsep ini memberikan alternatif bagi mereka yang merasa pernikahan tradisional tidak cocok.
Kesimpulan
‘Friendship Marriage’ adalah contoh nyata bagaimana konsep pernikahan terus berkembang seiring waktu.
Meskipun masih menjadi topik perdebatan, fenomena ini menunjukkan bahwa ada banyak cara untuk menjalani hidup bersama dan menciptakan keluarga. Yang terpenting adalah saling menghargai dan memahami kebutuhan satu sama lain.
Dengan demikian, ‘Friendship Marriage’ bukan hanya tentang persahabatan abadi atau cinta yang tertunda, tetapi tentang menciptakan hubungan yang didasarkan pada persahabatan dan pengertian, bukan hanya cinta romantis. Ini mungkin menjadi definisi baru tentang apa itu pernikahan di era modern.