jfid – Netflix baru-baru ini merilis serial sci-fi supranatural pertama di Indonesia, “Nightmares and Daydreams,” yang dikembangkan oleh Joko Anwar.
Serial ini mengusung genre sci-fi dengan unsur supranatural, terinspirasi dari teori kontroversial tentang bumi berongga.
Teori bumi berongga, yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu, mengatakan bahwa bumi memiliki rongga di dalam pusat intinya meskipun belum ada yang berhasil memastikan secara langsung.
Joko Anwar menggabungkan teori ini dengan unsur seni dan imajinasi dalam karyanya, yang telah menginspirasi karya-karya lain seperti novel sci-fi dan berbagai film, dari klasik hingga modern seperti “Godzilla vs Kong.”
Dalam “Nightmares and Daydreams,” Anwar memperkenalkan konsep Agarthan, makhluk yang tinggal di dalam bumi berongga dan lebih maju dalam evolusi dibandingkan manusia.
Serial ini mengungkapkan empat jenis makhluk utama: manusia, Agarthan yang telah mencapai permukaan bumi, antibodi (orang-orang yang selamat dari fenomena supranatural), dan Supreme Being (malaikat dalam episode 4).
Meskipun pengenalan terhadap Agartha dan makhluknya masih terbilang sebagai prolog di musim pertama, Anwar berencana untuk mengeksplorasi lebih dalam semesta ini di musim-musim berikutnya.
Dia ingin memberikan pandangan yang lebih dalam tentang kehidupan di dalam bumi, menghadirkan cerita dan perjalanan yang menarik bagi para penonton serial ini.