Mokondo dan Monyado! istilah Populer Usai Perceraian Ria Ricis

Syafiqur Rahman By Syafiqur Rahman
4 Min Read
Mokondo dan Monyado! istilah Populer Usai Perceraian Ria Ricis
Mokondo dan Monyado! istilah Populer Usai Perceraian Ria Ricis
- Advertisement -

jfid – Dunia media sosial selalu menyajikan berbagai fenomena menarik, dan salah satunya adalah munculnya istilah-istilah baru yang menjadi perbincangan hangat.

Baru-baru ini, dua istilah yang sedang hangat diperbincangkan adalah “monyado” dan “mokondo”. Istilah-istilah ini melejit kepopulerannya setelah Ria Ricis, seorang selebriti internet, resmi mengumumkan perceraian pada awal Maret 2024.

Monyado: Level di Atas, Mokondo: Level di Bawah

Dalam dunia media sosial Indonesia, istilah “monyado” dan “mokondo” menggambarkan tingkat modal atau kemampuan seseorang dalam mendekati lawan jenis.

Ad image

Monyado merujuk pada individu yang memiliki modal atau daya tarik yang tinggi, sementara mokondo adalah sebutan untuk pria yang dianggap tidak memiliki modal atau kemampuan yang memadai.

Dalam konteks perceraian Ria Ricis, istilah mokondo muncul dengan sindiran terhadap Teuku Ryan, sang mantan suami.

Istilah ini dipopulerkan setelah beredar dokumen putusan cerai yang mencantumkan bahwa Teuku Ryan dianggap sebagai seorang mokondo karena tidak memiliki modal untuk mendukung Ria Ricis.

Dokumen tersebut menyebutkan bahwa Teuku Ryan bahkan mendiamkan Ria Ricis selama satu minggu karena tidak memiliki uang, yang kemudian membuat Ria Ricis memberikan sejumlah uang kepada suaminya tersebut.

Kisah Perjalanan Perceraian Ria Ricis

Dokumen perceraian Ria Ricis dengan Teuku Ryan tidak hanya memperlihatkan masalah keuangan, namun juga mengungkap konflik yang terjadi antara Ria Ricis dan ibu mertuanya.

Dalam berbagai laporan, Teuku Ryan dikabarkan lebih memihak kepada ibunya daripada Ria Ricis, yang kemudian memperdalam jurang perbedaan di antara mereka.

Tidak hanya itu, Teuku Ryan juga dilaporkan menghina penampilan fisik Ria Ricis, bahkan menyebabkan sang istri ingin menjalani operasi untuk meningkatkan penampilannya.

Semua tuduhan ini membuat Teuku Ryan akhirnya membuka suara melalui kanal YouTube pribadinya, membantah tudingan bahwa dirinya adalah seorang mokondo.

Berpikir Jernih di Tengah Sorotan Publik

Teuku Ryan membela diri dengan menyatakan bahwa sebelum menikah, dia adalah seorang yang aktif bekerja.

Namun, dia meninggalkan pekerjaannya untuk mengejar karier sebagai konten kreator dan menikahi Ria Ricis. Terkait dana sebesar Rp 500 juta yang diterimanya, Teuku Ryan mengaku tidak mengetahui asal-usulnya dan mengira bahwa itu berasal dari endorse.

Perceraian Ria Ricis dan Teuku Ryan menjadi sorotan publik yang memancing berbagai spekulasi dan opini.

Namun, dalam menghadapi situasi tersebut, penting bagi kita untuk tetap menjaga sikap bijak dan tidak terburu-buru dalam mengambil kesimpulan.

Setiap kisah memiliki dua sisi, dan seringkali apa yang terlihat dari luar belum tentu sepenuhnya mencerminkan kebenaran yang sebenarnya.

Kesimpulan

Dunia media sosial selalu menghadirkan berbagai fenomena menarik, termasuk dalam hal munculnya istilah-istilah baru yang menjadi viral. Perceraian Ria Ricis dan Teuku Ryan tidak hanya menjadi bahan perbincangan di kalangan pengguna media sosial, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya komunikasi dan pengelolaan hubungan dalam sebuah pernikahan.

Dengan sikap bijak dan penuh pengertian, kita dapat memahami bahwa setiap individu memiliki latar belakang dan perspektif yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, penting untuk tidak terjebak dalam asumsi dan prasangka tanpa mempertimbangkan kedua belah pihak secara adil. Semoga kisah ini juga dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua dalam menjalani hubungan dan menghadapi perbedaan.

- Advertisement -
Share This Article