Diciptakan pada abad ke-18, kue sus awalnya dikenal dengan nama “pâte à chaud” atau adonan panas, merujuk pada teknik memasaknya yang melibatkan pemanasan adonan terlebih dahulu sebelum dipanggang.
Kemudian, kue sus menyebar ke seluruh Eropa dan akhirnya ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, mengalami berbagai adaptasi lokal yang memperkaya khasanah kuliner setempat.
Kue sus isi vla merupakan salah satu varian yang paling diminati di Indonesia. Vla sendiri adalah singkatan dari vlaai, yang dalam bahasa Belanda mengacu pada kue pai atau kue krim yang biasanya dibuat dari telur, gula, susu, dan tepung, diikuti dengan vanila atau rasa krim lainnya yang disukai.
Pada kue sus, vla biasanya digunakan sebagai isi krim yang lembut dan kaya rasa.