jfid – Halo, Moms! Siapa sih yang nggak mau punya kulit wajah cerah dan bersinar?
Di pasaran, banyak banget krim pemutih wajah yang menawarkan hasil instan, seolah-olah mimpi jadi kenyataan.
Tapi, sebelum kita tergoda dengan janji-janji manis tersebut, ada baiknya kita kenali dulu apa saja kandungan yang ada di dalamnya.
Jangan sampai, demi kulit cerah, kita malah mengorbankan kesehatan.
Yuk, kita bahas lebih dalam soal krim pemutih wajah dan bahaya yang mengintai!
Janji Manis Krim Pemutih Wajah
Krim pemutih wajah sering kali hadir dengan klaim-klaim menggiurkan: “Kulit cerah dalam seminggu!”, “Menghilangkan flek hitam seketika!”, atau “Kulit mulus bak porselen!”.
Nggak heran kalau banyak yang tergiur untuk mencoba.
Apalagi, siapa sih yang nggak pengen tampil cantik dengan kulit bersih dan cerah?
Namun, Moms, perlu diingat bahwa segala sesuatu yang instan biasanya membawa risiko.
Beberapa krim pemutih wajah mengandung bahan kimia berbahaya yang justru bisa merusak kulit kita dalam jangka panjang.
Bahaya Tersembunyi di Balik Krim Pemutih Wajah
Ada dua bahan kimia yang paling sering ditemukan dalam krim pemutih wajah dan bisa sangat berbahaya: merkuri dan hidrokuinon.
Kedua bahan ini memang efektif untuk mencerahkan kulit, tapi efek sampingnya bisa sangat merugikan kesehatan.
1. Merkuri
Merkuri adalah logam berat yang digunakan dalam beberapa produk pemutih kulit karena kemampuannya untuk menghambat pembentukan melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit.
Penggunaan merkuri dalam kosmetik sebenarnya sudah dilarang di banyak negara, termasuk Indonesia.
Namun, masih banyak produk ilegal yang mengandung merkuri beredar di pasaran.
Bahaya merkuri bukan main-main, Moms. Penggunaan merkuri dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan permanen pada kulit dan sistem saraf.
Efek samping yang bisa muncul antara lain:
- Iritasi dan kerusakan kulit: Merkuri bisa menyebabkan kulit menjadi merah, gatal, dan iritasi. Dalam jangka panjang, kulit bisa menjadi rusak permanen.
- Keracunan merkuri: Merkuri bisa terserap ke dalam tubuh melalui kulit dan menumpuk di organ-organ vital seperti ginjal dan otak. Gejala keracunan merkuri bisa berupa tremor, gangguan memori, insomnia, dan kerusakan ginjal.