Kapal Pinisi: Warisan Budaya Indonesia yang Mendunia dan Tema Google Doodle Hari Ini

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
5 Min Read
- Advertisement -

jfid – Jika Anda membuka laman Google pada hari Kamis, 7 Desember 2023, Anda akan melihat gambar sebuah kapal yang berlayar di lautan biru.

Kapal itu bukan sembarang kapal, melainkan kapal pinisi, kapal tradisional Indonesia yang berasal dari Sulawesi Selatan.

Kapal pinisi menjadi tema Google Doodle hari ini sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya Indonesia yang unik dan patut dilestarikan.

Google Doodle adalah gambar atau animasi yang menggantikan logo Google pada halaman utama mesin pencari tersebut.

Ad image

Google Doodle biasanya dibuat untuk memperingati peristiwa penting, tokoh berpengaruh, atau hal-hal menarik yang berkaitan dengan sejarah, budaya, atau sains.

Google Doodle dibuat oleh tim seniman dan insinyur yang disebut Doodlers.

Google Doodle hari ini dibuat oleh Angki Purbandono, seorang seniman Google Doodle asal Indonesia.

Angki mengatakan bahwa dia terinspirasi oleh keindahan dan kemegahan kapal pinisi.

Dia ingin menampilkan kapal pinisi sebagai salah satu simbol kebanggaan Indonesia.

Kapal ini memiliki sejarah panjang dan telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Apa itu kapal pinisi?

Kapal pinisi adalah kapal layar yang memiliki dua tiang utama dan tujuh layar segitiga. Kapal ini terbuat dari kayu jati, kayu bikti, kayu kandole, atau kayu ulin yang kuat dan tahan lama.

Kapal pinisi dapat berlayar dengan kecepatan hingga 15 knot dan mampu mengarungi ribuan mil tanpa henti.

Kapal pinisi berasal dari Sulawesi Selatan, khususnya dari daerah Bulukumba, Bira, Ara, dan Tanah Lemo.

Kapal ini dibuat oleh masyarakat Suku Bugis, Makassar, dan Konjo yang dikenal sebagai pelaut ulung.

Kapal pinisi digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perdagangan, transportasi, dan pariwisata.

Kapal pinisi pertama kali dibuat oleh Sawerigading, putra mahkota Kerajaan Luwu, pada abad ke-14.

Menurut naskah La Galigo, Sawerigading membuat kapal pinisi dari pohon welengreng (pohon dewata) untuk berlayar ke Tiongkok.

Namun, saat hendak pulang, kapalnya diterjang badai dan pecah menjadi tiga bagian.

Bagian-bagian kapal itu kemudian dirakit kembali oleh masyarakat setempat dan diberi nama kapal pinisi.

Bagaimana proses pembuatan kapal pinisi?

Proses pembuatan kapal pinisi hingga kini masih dilakukan secara tradisional dan turun-temurun. Proses pembuatan kapal pinisi terbagi menjadi tiga tahap utama, yaitu:

Penentuan hari baik. Tahap ini dilakukan untuk mencari kayu yang akan digunakan sebagai bahan baku kapal.

Hari baik biasanya jatuh pada hari ke-5 dan ke-7 pada bulan yang sedang berjalan. Angka 5 dan 7 melambangkan rezeki dan keberuntungan.

Menebang, mengeringkan, dan memotong kayu. Tahap ini dilakukan untuk mengolah kayu menjadi bagian-bagian kapal, seperti lunas, papan, dan tiang.

Kayu-kayu direkatkan dengan menggunakan pasak kayu, tanpa menggunakan paku atau lem.

Peluncuran kapal ke laut. Tahap ini dilakukan untuk menyelesaikan kapal dan mengujinya di laut.

Sebelum peluncuran, kapal dihiasi dengan berbagai ornamen dan diadakan upacara adat untuk memohon berkah dan keselamatan.

Apa manfaat dan makna kapal pinisi?

Kapal pinisi memiliki banyak manfaat dan makna bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Sulawesi Selatan.

Beberapa manfaat dan makna kapal pinisi adalah:

Kapal pinisi adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2017.

Pengakuan ini menunjukkan bahwa kapal pinisi memiliki nilai sejarah, budaya, dan estetika yang tinggi.

Kapal pinisi adalah salah satu simbol kebanggaan Indonesia. Kapal ini menunjukkan kepiawaian dan kreativitas masyarakat Indonesia dalam bidang pelayaran dan perkapalan.

Kapal ini juga menunjukkan semangat dan jiwa petualang masyarakat Indonesia yang berani menjelajahi berbagai belahan dunia.

Kapal pinisi adalah salah satu daya tarik wisata Indonesia. Kapal ini menjadi salah satu pilihan bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Indonesia dari atas laut.

Kapal ini juga menjadi salah satu sarana edukasi bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat budaya dan tradisi masyarakat Indonesia.

Google Doodle hari ini mengajak kita untuk mengenal dan menghargai kapal pinisi sebagai warisan budaya Indonesia yang mendunia.

Kapal pinisi bukan hanya sekadar kapal, melainkan juga cerminan dari identitas dan karakter bangsa Indonesia. Mari kita lestarikan dan banggakan kapal pinisi sebagai bagian dari kekayaan Indonesia.

- Advertisement -
Share This Article