Inspirasi Home Garden: 9 Tanaman Obat yang Bisa Anda Tanam di Rumah dan Manfaatnya untuk Kesehatan Anda

Azzahra By Azzahra
16 Min Read
home, house, interior
Photo by karishea on Pixabay

jfid – Anda pasti sudah sering mendengar istilah home garden, yaitu kegiatan bercocok tanam di rumah dengan memanfaatkan lahan yang tersedia, baik di halaman, teras, balkon, maupun di dalam ruangan. Home garden tidak hanya membuat rumah Anda lebih hijau dan asri, tetapi juga bisa memberikan manfaat kesehatan bagi Anda dan keluarga.

Bagaimana bisa? Jawabannya adalah dengan menanam tanaman obat di rumah. Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki kandungan zat aktif yang dapat digunakan untuk mencegah, mengobati, atau menyembuhkan penyakit. Tanaman obat bisa berupa daun, bunga, buah, batang, akar, rimpang, biji, kulit, atau bagian lainnya yang memiliki khasiat tertentu.

Menanam tanaman obat di rumah tidaklah sulit. Anda hanya perlu menyiapkan pot, tanah, pupuk, air, dan sinar matahari yang cukup. Selain itu, Anda juga perlu memilih tanaman obat yang sesuai dengan kondisi iklim, tanah, dan kebutuhan Anda.

Ada banyak jenis tanaman obat yang bisa Anda tanam di rumah, tetapi kali ini kami akan memberikan inspirasi 9 tanaman obat yang paling populer dan mudah ditemukan di Indonesia. Berikut daftarnya.

Ad image
  1. Jahe
    Jahe adalah tanaman obat yang sangat terkenal dan banyak digunakan dalam berbagai masakan, minuman, dan jamu. Jahe memiliki rasa yang pedas dan hangat, serta aroma yang khas. Jahe mengandung zat aktif seperti gingerol, shogaol, zingeron, dan paradol yang memiliki efek anti-inflamasi, antioksidan, antibakteri, antijamur, antiviral, dan antikanker. Jahe juga bisa membantu mengatasi berbagai masalah pencernaan, seperti mual, muntah, kembung, diare, dan sembelit. Jahe juga bisa meredakan nyeri, seperti sakit kepala, nyeri haid, nyeri otot, dan nyeri sendi. Jahe juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah, serta mencegah penyakit jantung, diabetes, dan Alzheimer.
ginger, ingber, immerwurzel
Photo by Couleur on Pixabay

Cara menanam jahe di rumah cukup mudah. Anda bisa membeli jahe segar di pasar atau toko, lalu pilih yang memiliki tunas atau mata yang menonjol. Potong jahe menjadi beberapa bagian, pastikan setiap bagian memiliki satu atau dua tunas.

Rendam potongan jahe dalam air selama satu malam, lalu tanam di pot yang berisi tanah yang subur dan gembur. Siram tanaman jahe secara teratur, tetapi jangan terlalu basah. Jahe bisa dipanen setelah 8-10 bulan, atau ketika daunnya mulai menguning dan layu.

  1. Kunyit
    Kunyit adalah tanaman obat yang juga sering digunakan sebagai bumbu dapur, pewarna makanan, dan bahan jamu. Kunyit memiliki warna kuning yang khas, yang berasal dari zat aktif bernama kurkumin. Kurkumin memiliki efek anti-inflamasi, antioksidan, antibakteri, antijamur, antiviral, dan antikanker. Kunyit juga bisa membantu mengatasi berbagai masalah pencernaan, seperti dispepsia, gastritis, ulkus, dan sindrom iritasi usus besar. Kunyit juga bisa meredakan nyeri, seperti nyeri haid, nyeri otot, dan nyeri sendi. Kunyit juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah, serta mencegah penyakit jantung, diabetes, dan Alzheimer.
turmeric, spice, curry
Photo by stevepb on Pixabay

Cara menanam kunyit di rumah juga tidak sulit. Anda bisa membeli kunyit segar di pasar atau toko, lalu pilih yang memiliki tunas atau mata yang menonjol. Potong kunyit menjadi beberapa bagian, pastikan setiap bagian memiliki satu atau dua tunas.

Rendam potongan kunyit dalam air selama satu malam, lalu tanam di pot yang berisi tanah yang subur dan gembur. Siram tanaman kunyit secara teratur, tetapi jangan terlalu basah. Kunyit bisa dipanen setelah 8-10 bulan, atau ketika daunnya mulai menguning dan layu.

  1. Lidah buaya
    Lidah buaya adalah tanaman obat yang juga sering digunakan sebagai bahan kosmetik, perawatan kulit, dan rambut. Lidah buaya memiliki bentuk yang unik, yaitu daun yang tebal, berdaging, dan berduri di pinggirnya. Lidah buaya mengandung zat aktif seperti aloin, aloemodin, barbaloin, emodin, dan aloesin yang memiliki efek anti-inflamasi, antioksidan, antibakteri, antijamur, antiviral, dan antikanker. Lidah buaya juga bisa membantu mengatasi berbagai masalah kulit, seperti luka, iritasi, gatal, kemerahan, jerawat, infeksi, dan penuaan. Lidah buaya juga bisa merawat rambut, seperti mengatasi ketombe, rontok, kering, dan bercabang. Lidah buaya juga bisa membantu mengatasi berbagai masalah pencernaan, seperti sembelit, maag, dan ulkus.
home, house, interior
Photo by karishea on Pixabay

Cara menanam lidah buaya di rumah sangat mudah. Anda bisa membeli lidah buaya segar di pasar atau toko, lalu pilih yang memiliki anak atau tunas yang menonjol. Potong anak atau tunas lidah buaya, lalu tanam di pot yang berisi tanah yang kering dan berpasir.

Siram tanaman lidah buaya secara teratur, tetapi jangan terlalu basah. Lidah buaya bisa dipanen setelah 6-8 bulan, atau ketika daunnya sudah cukup besar dan tebal.

Share This Article