jfid – Drama demi drama terus menghiasi kehidupan Habib Bahar bin Smith. Kali ini, pemimpin LSM Pembela Majelis Rasulullah itu kembali menunjukkan kehebatannya dalam seni adu mulut di dunia maya.
Di media sosialnya, Habib Bahar tak segan-segan melempar ancaman keras kepada mereka yang berniat buruk mendekatinya.
Habib Bahar, sosok yang sering menciptakan gelombang kontroversi, kembali menjadi perhatian publik.
Dikenal dengan gaya dakwah yang keras dan blak-blakan, ia telah berkali-kali terlibat perseteruan yang berujung tantangan duel di media sosial.
Pernah ada Panglima Manguni, Andy Rompas, dan Sayyid Qori yang mencoba menguji nyali sang habib. Siapa yang bisa melupakan adu mulut panas antara Habib Bahar dan Andy Rompas, yang memancing banyak nitizen?
Namun, Habib Bahar tak berhenti di situ. Masih segar di ingatan publik, momen saat Habib Bahar mendatangi markas Sayyid Qori, menambah daftar panjang aksi sensasionalnya.
Keberuntungan berpihak pada kita semua, karena aparat kepolisian berhasil meredam konflik sebelum berubah menjadi aksi kekerasan.
Kali ini, Habib Bahar kembali menunjukan taringnya saat sedang asyik dengan siaran langsung di media sosial pribadinya.
Dalam rekaman yang diunggah di kanal YouTube Sayyid Bahar Bin Sumaith Official, Habib Bahar terpancing oleh komentar netizen yang tampaknya berniat menantangnya.
Sang habib langsung mengumbar lokasi keberadaannya dengan lantang. “Nih, Jalan Pondok Kacang Barat Tangerang Selatan. Kalau kau niat baik datang ke sini saya bikin kau seperti saudara, tapi kalau kau datang ke sini niat buruk kau pulang tinggal kepala, ingat kata-kata saya,” katanya penuh semangat.
Mengapa Habib Bahar begitu mudah terpancing oleh celetukan netizen? Apakah ini hanya upaya lain untuk mempertahankan popularitasnya di dunia maya? “Enggak galak, hanya kepancing dikit doang. Dia nggak tahu kita orang di Sulawesi biasa tentang kepala,” ujarnya mencoba meredakan ketegangan.
Habib Bahar juga tak lupa mengingatkan para penantangnya agar tidak hanya berani di media sosial. “Udahlah kalian yang ngajak berantem cuma berani di sini saja (medsos),” sindirnya.
Mengamati tingkah laku Habib Bahar, publik mungkin bertanya-tanya apakah ini lebih tentang mempertahankan citra sebagai figur tangguh atau sekadar mencari perhatian.