Cinta di Zona Nyaman dan Friendship Marriage, Tren Baru di Kalangan Milenial

ZAJ
By ZAJ
3 Min Read
Bukan Telepati, Ini 6 Cara Simpel Agar Kamu Bisa Lebih Paham Karakter Pasanganmu!
Bukan Telepati, Ini 6 Cara Simpel Agar Kamu Bisa Lebih Paham Karakter Pasanganmu!

jfid – Zona nyaman merupakan konsep yang menggambarkan kondisi di mana seseorang merasa bebas dari risiko dan merasa aman.

Dalam konteks percintaan, zona nyaman sering kali menjadi tempat yang nyaman, tetapi juga bisa menjadi hambatan bagi perkembangan hubungan.

Menurut Amy Newmark dalam bukunya “Chicken Soup For The Soul: Keluar Dari Zona Nyaman,” zona nyaman membuat seseorang hanya bertahan pada batas aman tanpa menghadapi risiko atau ketakutan yang berarti.

Dalam hubungan percintaan, zona nyaman bisa menjadi tempat di mana pasangan merasa segalanya mudah dan tanpa tantangan.

Namun, terlalu lama berada di zona nyaman dapat membuat seseorang terlena dan enggan mengambil tantangan baru. Hal ini bisa menjadi masalah dalam hubungan percintaan karena dapat menyebabkan stagnasi dan kurangnya perkembangan.

Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk terus mendorong diri mereka keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru untuk menjaga hubungan tetap dinamis dan berkembang.

Friendship Marriage: Tren Baru di Kalangan Milenial

Di sisi lain, tren baru yang sedang berkembang di kalangan milenial, khususnya di Jepang, adalah “Friendship Marriage” atau Pernikahan Persahabatan.

Konsep ini menantang pandangan tradisional tentang pernikahan yang biasanya didasarkan pada cinta romantis.

Friendship Marriage adalah bentuk pernikahan platonis di mana dua orang menikah bukan karena cinta romantis, tetapi berdasarkan persahabatan yang kuat.

Mereka memilih menjalin ikatan ini atas dasar saling menghormati, memiliki nilai-nilai yang sama, dukungan emosional, dan stabilitas.

Tren ini lebih banyak diminati oleh individu dengan pendapatan di atas rata-rata di Jepang, terutama mereka yang berusia awal 30-an.

Friendship Marriage menjadi populer di Jepang sebagai respons terhadap fenomena penurunan populasi yang sedang terjadi di negara tersebut, di mana semakin sedikit pasangan yang memutuskan untuk menikah.

Kesimpulan

Baik Cinta di Zona Nyaman maupun Friendship Marriage, keduanya menunjukkan bagaimana dinamika hubungan percintaan terus berkembang seiring waktu. Penting bagi kita untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan ini.

Bagaimanapun, yang terpenting dalam sebuah hubungan adalah komunikasi yang baik, saling menghargai, dan keinginan untuk terus tumbuh dan berkembang bersama.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article