Berubah atau Menjauh? Strategi Jitu Mengubah Sifat Toxic Orang Terdekat

Azzahra By Azzahra
3 Min Read
Toxic Relationship: Bukan Cinta, Tapi Penyiksaan Emosi
Toxic Relationship: Bukan Cinta, Tapi Penyiksaan Emosi

jfid – Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali berinteraksi dengan berbagai jenis orang.

Ada yang menyenangkan, ada pula yang terasa menguras energi atau yang biasa disebut sebagai orang dengan sifat toxic. Lantas, apa yang harus kita lakukan? Berubah atau menjauh?

Mengenal Sifat Toxic

Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami apa itu sifat toxic. Menurut Dr. Lusia Anggarani, Psikolog dari Universitas Indonesia, sifat toxic adalah perilaku yang cenderung merugikan diri sendiri maupun orang lain.

“Orang dengan sifat toxic biasanya memiliki pola pikir negatif, suka menyalahkan orang lain, dan sulit menerima kritik,” jelasnya.

Ad image

Berubah atau Menjauh?

Pertanyaan “berubah atau menjauh?” sebenarnya bukanlah pertanyaan yang mudah dijawab.

Kita perlu mempertimbangkan banyak hal, seperti hubungan kita dengan orang tersebut, dampaknya terhadap kehidupan kita, dan kemampuan kita untuk menghadapi situasi tersebut.

Berubah

Berubah di sini bukan berarti kita harus menerima perilaku toxic orang lain. Sebaliknya, kita perlu mengubah cara kita berinteraksi dengan mereka.

“Kita bisa mencoba untuk berkomunikasi secara terbuka, menyampaikan perasaan kita, dan memberikan umpan balik konstruktif,” saran Dr. Lusia.

Menjauh

Di sisi lain, menjauh bisa menjadi opsi jika kita merasa terlalu terbebani. “Tidak ada salahnya untuk menjaga jarak jika itu bisa membuat kita merasa lebih baik,” tambah Dr. Lusia.

Strategi Jitu Mengubah Sifat Toxic

Berikut adalah beberapa strategi yang bisa kita coba:

  1. Komunikasi Terbuka: Jelaskan perasaan dan pikiran kita secara jujur dan langsung. Hindari menyerang atau menyalahkan, tetapi fokuslah pada bagaimana perilaku mereka mempengaruhi kita.
  2. Batasan yang Jelas: Tetapkan batasan tentang apa yang bisa dan tidak bisa kita terima. Jika mereka melanggar batasan tersebut, kita harus konsisten dalam menegakkan konsekuensinya.
  3. Dukungan Profesional: Jika situasinya semakin memburuk, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau konselor.

Kesimpulan

Menghadapi orang dengan sifat toxic memang tidak mudah. Namun, dengan strategi yang tepat, kita bisa mengubah cara kita berinteraksi dengan mereka atau memilih untuk menjauh.

Yang terpenting, kita harus selalu menjaga kesejahteraan mental dan emosional kita sendiri.

“Kesehatan mental adalah hal yang sangat penting. Jangan biarkan orang lain merusaknya,” tutup Dr. Lusia.

Demikianlah artikel ini kami sajikan. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi panduan dalam menghadapi orang-orang berperilaku toxic di sekitar kita. Ingatlah selalu bahwa Anda memiliki hak untuk merasa aman dan nyaman dalam setiap interaksi Anda.

Share This Article