jfid – Dia berdiri tegak di atas ring, mengenakan sarung tangan merah dan celana hitam. Wajahnya tampak fokus dan percaya diri.
Dia adalah Ikhsan Lani, petarung MMA asal Papua yang baru saja memenangkan pertarungan melawan Francisco Pontolawokang dalam One Pride MMA 74 pada 18 November 2023.
Ikhsan Lani adalah salah satu dari sedikit petarung MMA yang beragama Islam di Indonesia.
Dia berasal dari kampung di Papua yang mayoritas penduduknya beragama Kristen.
Dia mengaku sempat mengalami diskriminasi dan intimidasi karena perbedaan agama.
“Saya memang dari awal ingin mengharumkan nama Papua dan agama saya. Dan saya di kampung saya minoritas untuk agama saya,” kata Ikhsan Lani dalam sebuah wawancara.
Namun, dia tidak pernah menyerah. Dia terus berlatih dan mengasah kemampuannya di beladiri campuran.
Dia bercita-cita menjadi petarung MMA profesional dan mengikuti jejak Jeka Saragih, petarung MMA Indonesia yang berhasil debut di UFC, liga MMA terbesar di dunia.
“Saya kagum dengan Jeka Saragih. Dia adalah inspirasi saya. Saya ingin seperti dia, bisa berprestasi di tingkat internasional dan membawa nama Indonesia,” ujar Ikhsan Lani.
Namun, di balik ketangguhan dan kegigihannya di ring, Ikhsan Lani ternyata memiliki sisi lain yang sangat berbeda.
Dia adalah seorang yang sangat peduli dengan nasib umat Islam di seluruh dunia, khususnya di Palestina.
Palestina adalah wilayah yang terus berkonflik dengan Israel sejak puluhan tahun lalu.
Israel mengklaim wilayah tersebut sebagai tanah air leluhur mereka, sementara Palestina menganggapnya sebagai tanah suci mereka.
Konflik ini telah menimbulkan banyak korban jiwa dan penderitaan di kedua belah pihak.
Ikhsan Lani mengaku sangat terpukul dan sedih melihat kondisi rakyat Palestina yang tertindas dan dibantai oleh Israel.
Dia sering menonton video-video yang menunjukkan kekejaman Israel terhadap anak-anak, perempuan, dan warga sipil Palestina.
“Saya setiap buka itu pasti muncul video-video anak-anak itu. Nggak tahan. Saya menangis setiap melihat video anak-anak di Palestina,” kata Ikhsan Lani sambil meneteskan air mata.
Ikhsan Lani mengatakan bahwa dia merasa terpanggil untuk membantu saudara-saudaranya di Palestina.
Namun, dia sadar bahwa dia tidak memiliki kekuatan dan kemampuan untuk melawan Israel secara langsung.
Oleh karena itu, dia berusaha melakukan apa yang bisa dia lakukan, yaitu berdoa dan menyumbang.
“Kami di sini hanya bisa bantu dengan doa dari jauh. Pokoknya saudara-saudara saya di Palestina tetap semangat, tetap berjuang. Jangan pantang menyerah,” tuturnya.
Ikhsan Lani juga berharap agar pemerintah Indonesia dan negara-negara lain dapat mengambil sikap dan tindakan untuk menghentikan agresi Israel terhadap Palestina.
Dia berpendapat bahwa konflik ini bukan hanya masalah agama, tetapi juga masalah kemanusiaan.
“Israel itu tidak berhak menguasai Palestina. Mereka itu penjajah dan pembunuh. Saya minta pemerintah Indonesia dan dunia untuk bersatu dan menolak Israel. Ini bukan soal Islam atau Yahudi, ini soal hak asasi manusia,” tegasnya.
Ikhsan Lani berjanji akan terus berjuang untuk membela Palestina, baik di dalam maupun di luar ring.
Dia berharap suatu hari nanti, Palestina akan bebas dari penjajahan Israel dan hidup damai bersama tetangganya.
“Saya akan terus berdoa dan berusaha untuk Palestina. Saya juga akan terus berlatih dan bertarung untuk mengharumkan nama Indonesia dan Islam. Saya berharap Allah memberi kemenangan dan keadilan untuk Palestina. Aamiin,” pungkasnya.