Profil Lengkap Menhan Sjafrie Sjamsoeddin

Lalu Nursaid
5 Min Read
Profil Lengkap Menhan Sjafrie Sjamsoeddin (Ilustrasi)
Profil Lengkap Menhan Sjafrie Sjamsoeddin (Ilustrasi)
- Advertisement -

jfid – Sjafrie Sjamsoeddin, sosok yang dikenal sebagai ahli intelijen dan mantan Wakil Menteri Pertahanan, kini memegang tampuk pimpinan di Kementerian Pertahanan (Kemhan) sejak 21 Oktober 2024.

Dengan pengalaman panjang di bidang militer dan intelijen, Sjafrie diharapkan membawa angin segar bagi pertahanan Indonesia. Bagaimana perjalanan karirnya hingga mencapai posisi ini? Simak profil lengkapnya!

Latar Belakang dan Pendidikan

Sjafrie Sjamsoeddin lahir di Makassar, 30 Oktober 1952. Ia merupakan anak dari pasangan Sjamsoeddin dan Etty Sudiyati.

Sjafrie menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada 1971 dan lulus pada 1974.

Ad imageAd image

Ia juga menyelesaikan pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 1989.

  • Keluarga: Sjafrie menikah dengan Etty Sudiyati dan dikaruniai dua anak, M. Benrieyadin Sjafrie dan Siti Benita Friyati.
  • Saudara Kandung: Sjafrie memiliki saudara kandung, Maroef Sjamsoeddin, yang juga dikenal sebagai tokoh militer dan intelijen.

Perjalanan Karir di Militer dan Intelijen

Sjafrie memulai karir militernya sebagai Komandan Peleton di Grup 1 Kopassus pada 1975.

Ia dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan mantan Presiden Soeharto dan teman dekat Prabowo Subianto, yang merupakan teman sekelasnya di Akabri.

Operasi Militer di Timor Timur:

    • Sjafrie terlibat dalam invasi Indonesia ke Timor Timur (1975) dan pembantaian Santa Cruz (1991).
    • Ia juga dituduh terlibat dalam krisis Timor Timur 1999, meski tidak pernah didakwa secara resmi.

    Penculikan Aktivis 1997/1998:

      • Sjafrie dituduh terlibat dalam penculikan aktivis pro-demokrasi saat menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya.
      • Meski dipecat dari militer, ia tidak pernah diadili secara hukum.

      Karir di Intelijen:

        • Sjafrie menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dari 2011 hingga 2015.
        • Ia juga memimpin operasi intelijen yang menggagalkan serangan teroris di Jakarta pada 2016.

        Menjadi Menteri Pertahanan (2024–Sekarang)

        Sjafrie Sjamsoeddin dilantik sebagai Menteri Pertahanan pada 21 Oktober 2024, menggantikan Prabowo Subianto. Pengangkatannya menuai pro-kontra, terutama karena rekam jejaknya yang kontroversial.

        Visi dan Misi:

          • Modernisasi Alutsista:
            • Sjafrie menandatangani kontrak pembelian 42 jet tempur Rafale dari Prancis dan 6 kapal selam Scorpene.
            • Ia juga meluncurkan program “Elang Jawa”, drone mata-mara buatan dalam negeri.
          • Peningkatan SDM Pertahanan:
            • Memperkuat program Komponen Cadangan (Komcad).
            • Meningkatkan kualitas pendidikan di Akademi Militer.
          • Diplomasi Pertahanan:
            • Memperpanjang perjanjian patroli terkoordinasi dengan Australia di Laut Arafura.
            • Menjadi tuan rumah ASEAN Defense Ministers’ Meeting (ADMM) 2025.

          Kebijakan Kontroversial:

            • Pengangkatan Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik (2025).
            • Rencana pembelian jet tempur Rafale yang dinilai terlalu mahal.

            Prestasi dan Kontribusi sebagai Menhan

            Modernisasi Alutsista:

              • Berhasil menandatangani kontrak pembelian 6 kapal selam Scorpene dengan Prancis (2024).
              • Meluncurkan program “Elang Jawa”, drone mata-mara buatan dalam negeri.

              Peningkatan Kesejahteraan Prajurit:

                • Menaikkan tunjangan prajurit TNI sebesar 15% pada 2025.
                • Membangun 1.000 unit rumah dinas untuk prajurit di daerah terpencil.

                Diplomasi Pertahanan:

                  • Memperpanjang perjanjian patroli terkoordinasi dengan Australia di Laut Arafura.
                  • Menjadi tuan rumah ASEAN Defense Ministers’ Meeting (ADMM) 2025.

                  Tantangan dan Kritik

                  Kritik Internal:

                    • Beberapa jenderal TNI mempertanyakan kebijakan modernisasi alutsista yang dinilai terlalu mahal.
                    • “Anggaran pertahanan harus fokus pada peningkatan kesejahteraan prajurit.” (Letjen TNI Purn. Agus Widjojo).

                    Kritik Publik:

                      • Pengangkatan Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus dianggap sebagai langkah pencitraan.
                      • “Kemhan bukan tempat untuk figur publik.” (Komentar viral di Twitter, 2025).

                      Proyeksi dan Harapan ke Depan

                      Target 2025–2029:

                      • Meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 1,5% dari APBN.
                      • Menyelesaikan proyek pembangunan Pangkalan Udara Natuna.
                      • Memperkuat kerja sama pertahanan dengan negara-negara Pasifik.

                      Pesan Penutup:
                      Sjafrie Sjamsoeddin membawa angin segar bagi Kemhan. Dengan pengalaman intelijen dan militernya, ia diharapkan bisa membawa pertahanan Indonesia ke level yang lebih tinggi.

                      - Advertisement -
                      Share This Article