Viral! Wisatawan Protes Tarif Masuk Gumuk Pasir Bantul, Ini Penjelasan Pemuda Pancasila

ZAJ By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
4 Min Read
Viral! Wisatawan Protes Tarif Masuk Gumuk Pasir Bantul, Ini Penjelasan Pemuda Pancasila
Viral! Wisatawan Protes Tarif Masuk Gumuk Pasir Bantul, Ini Penjelasan Pemuda Pancasila
- Advertisement -

jfid – Bantul – Sebuah video viral menunjukkan seorang wisatawan yang dimintai uang Rp 120 ribu saat akan masuk kawasan Gumuk Pasir di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Wisatawan tersebut protes karena merasa biaya masuk tersebut terlalu mahal.

Siapa yang mengelola tempat wisata tersebut dan apa alasan mereka menetapkan tarif yang tinggi?

Gumuk Pasir adalah salah satu tempat wisata yang menawarkan pemandangan alam yang eksotis di DIY. Tempat ini terletak di Pantai Parangtritis, sekitar 30 km dari Kota Yogyakarta. Gumuk Pasir merupakan bukit pasir yang terbentuk akibat angin yang membawa butiran pasir dari pantai.

Di sini, pengunjung bisa menikmati aktivitas seperti bermain layang-layang, naik kuda, atau menyewa ATV (all-terrain vehicle).

Namun, belakangan ini, tempat wisata ini menjadi sorotan karena adanya video viral yang memperlihatkan seorang wisatawan yang dimintai uang Rp 120 ribu oleh petugas saat akan masuk ke kawasan Gumuk Pasir.

Wisatawan tersebut merasa kaget dan tidak mau membayar karena menurutnya biaya masuk tersebut terlalu mahal. Ia juga mengeluh bahwa tidak ada fasilitas yang memadai di tempat wisata tersebut.

Video tersebut kemudian menimbulkan berbagai reaksi dari netizen. Sebagian netizen mengkritik pengelola tempat wisata tersebut karena dianggap tidak profesional dan tidak transparan dalam menetapkan tarif masuk. Sebagian netizen lainnya menyarankan wisatawan untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam memilih tempat wisata.

Lalu, siapa sebenarnya yang mengelola tempat wisata Gumuk Pasir ini? Menurut informasi yang didapat dari berbagai sumber, tempat wisata ini dikelola oleh Pemuda Pancasila (PP) Cabang Bantul.

PP adalah sebuah organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya. PP memiliki sejarah panjang dalam perjuangan bangsa Indonesia, terutama dalam mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara.

Salah satu contoh pengamalan Pancasila oleh PP adalah di bidang pariwisata. PP mengklaim bahwa mereka telah berkontribusi dalam mengembangkan dan melestarikan tempat-tempat wisata di berbagai daerah, termasuk Gumuk Pasir. PP juga mengatakan bahwa mereka memiliki hak untuk mengelola tempat wisata tersebut karena telah mendapat izin dari pemerintah setempat.

Namun, apa alasan PP menetapkan biaya masuk yang tinggi untuk tempat wisata Gumuk Pasir? Menurut Ketua PP Cabang Bantul, Agus Prasetyo, biaya masuk tersebut sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ia menjelaskan bahwa biaya masuk tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu Rp 20 ribu untuk tiket masuk dan Rp 100 ribu untuk sewa ATV.

Agus mengatakan bahwa tiket masuk sebesar Rp 20 ribu sudah termasuk biaya parkir, asuransi, dan kontribusi untuk pelestarian lingkungan. Ia juga mengatakan bahwa sewa ATV sebesar Rp 100 ribu sudah termasuk bensin, helm, dan pemandu. Ia menambahkan bahwa pengunjung bisa memilih untuk tidak menyewa ATV jika tidak mau membayar biaya tersebut.

Agus juga membantah bahwa tempat wisata Gumuk Pasir tidak memiliki fasilitas yang memadai. Ia mengklaim bahwa tempat wisata tersebut sudah dilengkapi dengan toilet, mushola, warung makan, dan tempat sampah. Ia juga mengatakan bahwa PP selalu menjaga kebersihan dan keindahan tempat wisata tersebut.

Agus berharap bahwa video viral tersebut tidak membuat citra tempat wisata Gumuk Pasir menjadi buruk. Ia mengajak wisatawan untuk tetap berkunjung ke tempat wisata tersebut dan menikmati keindahan alamnya. Ia juga mengimbau wisatawan untuk menghormati pengelola tempat wisata tersebut dan mengikuti aturan yang berlaku.

- Advertisement -
Share This Article